top of page

Instalasi ARR Mertani di Jambi sebagai Usaha dalam Pemantauan Curah Hujan


Automatic Rainfall Recorder Mertani
Automatic Rainfall Recorder Mertani (Sumber: Pribadi)

Pemantauan curah hujan memiliki peranan yang sangat penting dalam menghadapi iklim yang tidak menentu. Perubahan iklim global telah meningkatkan tingkat ketidakpastian terkait pola curah hujan di berbagai belahan dunia. Dalam kondisi iklim yang tidak stabil, pemantauan curah hujan menjadi kunci dalam mengantisipasi dan menanggapi ancaman terkait banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya. Pemantauan curah hujan memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan tindakan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Data yang diperoleh dari pemantauan curah hujan dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola-pola cuaca ekstrem, memperkirakan potensi risiko bencana, dan mengembangkan strategi pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien. Selain itu, pemantauan curah hujan juga penting dalam mendukung sektor-sektor vital seperti pertanian, perikanan, dan kehutanan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pola curah hujan, para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi hasil pertanian, mengelola sumber daya air secara berkelanjutan, dan meminimalkan dampak ekonomi dari perubahan iklim. Artikel ini akan membahas tentang salah satu perjalanan tim Mertani dalam proyek instalasi Automatic RainfaL Recorder di Jambi.

 

A. Awal Keberangkatan

Tim Mertani melakukan perjalanan ke Jambi untuk melaksanakan proyek instalasi alat pada hari Selasa, 23 April 2024, yang berlangsung hingga hari Minggu, 28 April 2024. Dalam proyek ini, tim Mertani menginstalasi tiga perangkat Automatic Rainfall Recorder (ARR) di Jambi. Setiap perangkat ARR dilengkapi dengan parameter untuk mengukur intensitas curah hujan atau rainfall intensity. Perusahaan mitra juga turut serta dalam proses instalasi dengan memberikan kontribusi dalam pengawasan. Kerja sama yang baik antara tim Mertani dan perusahaan mitra tercermin dari kehadiran Bapak Imam, yang menjabat sebagai Kepala Bidang PSAD atau Pengelolaan Sumber Daya Air. Proyek ini menunjukkan sinergi yang kuat antara berbagai pihak dalam upaya meningkatkan pemantauan dan pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.

Setelah berangkat dari Yogyakarta pada pukul 5 pagi, Tim Mertani tiba di lokasi tujuan dan disambut oleh beberapa anggota dari perusahaan mitra. Kami segera memulai instalasi perangkat pertama Automatic Rainfall Recorder di sekitar kantor perusahaan mitra. Dikarenakan kebutuhan akan bahan untuk pembuatan pondasi, tim Mertani yang terdiri dari tiga orang memutuskan untuk membagi tugas. Dua anggota tetap tinggal di perusahaan mitra untuk berkomunikasi dan berdiskusi lebih lanjut dengan mitra terkait proses instalasi, sementara anggota lainnya pergi membeli bahan sebagai persiapan pembuatan pondasi untuk ketiga perangkat Automatic Rainfall Recorder. Pembagian tugas ini memastikan kelancaran proses instalasi dan persiapan yang diperlukan untuk menjamin keberhasilan proyek secara keseluruhan.

Automatic Rainfall Recorder Mertani
Automatic Rainfall Recorder Mertani (Sumber: Pribadi)

 

B. Proses Instalasi Perangkat

Proses instalasi di titik pertama, untuk satu unit Automatic Rainfall Recorder, berlangsung selama tiga jam, dimulai dari pembuatan pondasi hingga perangkat dapat berdiri tegak. Untuk lokasi pemasangan berikutnya, di Gunung Kerinci, tim Mertani memutuskan untuk menginap di salah satu kantor direksi karena jarak tempuh yang memakan waktu hingga tujuh jam. Keesokan harinya, mereka melanjutkan instalasi perangkat Automatic Rainfall Recorder di Kayu Aro, yang dekat dengan Gunung Kerinci. Namun, dalam proses instalasi di lokasi kedua ini, tim Mertani mengalami sedikit hambatan akibat hujan yang mengguyur kawasan Kayu Aro. Hujan yang turun cukup lama membuat mereka harus menunda proses instalasi hingga pukul 5 sore. Setelah proses instalasi selesai, tim Mertani kembali ke penginapan untuk beristirahat sejenak sebelum mempersiapkan diri dan peralatan untuk proses instalasi perangkat ARR yang terakhir.

Tim Mertani melanjutkan proses instalasi perangkat Automatic Rainfall Recorder di lokasi terakhir, yakni di Kabupaten Bungo. Keberhasilan proses instalasi ARR di ketiga lokasi tersebut juga didukung oleh adanya diskusi intensif antara tim Mertani dan perusahaan mitra, baik secara langsung maupun melalui komunikasi online. Diskusi ini memungkinkan pertukaran informasi yang efektif dan pemecahan masalah secara cepat, sehingga memastikan bahwa instalasi berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. Setelah seluruh instalasi perangkat Automatic Rainfall Recorder selesai, tim Mertani kembali ke titik lokasi awal, yaitu perusahaan mitra, untuk mengadakan sesi pelatihan dan training penggunaan dashboard Mertani. Dashboard Mertani merupakan sebuah sistem cloud yang digunakan sebagai alat visualisasi data yang terkumpul dari perangkat Automatic Rainfall Recorder yang terpasang di lapangan. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa personel perusahaan mitra dapat menggunakan dashboard dengan efisien dan memahami data yang disajikan untuk keperluan pengambilan keputusan di masa depan.

Automatic Rainfall Recorder Mertani
Automatic Rainfall Recorder Mertani (Sumber: Pribadi)

Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa personel perusahaan mitra memiliki pemahaman yang baik tentang cara menggunakan dashboard Mertani dengan efektif. Dengan demikian, mereka dapat menginterpretasikan data yang terkumpul dengan benar dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang diberikan. Dengan selesainya sesi pelatihan dan training, proyek instalasi ARR selesai dengan sukses. Tim Mertani meninggalkan perusahaan mitra dengan keyakinan bahwa perangkat-perangkat yang dipasang akan memberikan kontribusi yang berharga dalam pengumpulan data curah hujan untuk kepentingan pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa pemantauan curah hujan memainkan peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan iklim yang tidak menentu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pola curah hujan, kita dapat merencanakan tindakan mitigasi dan adaptasi yang lebih efektif terhadap ancaman bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Data curah hujan juga merupakan informasi kunci dalam mendukung sektor-sektor penting seperti pertanian, perikanan, dan kehutanan, sehingga membantu melindungi hasil pertanian dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pemantauan curah hujan bukan hanya merupakan langkah preventif untuk mengurangi risiko bencana, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya menuju ketahanan iklim dan pembangunan yang berkelanjutan.

Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Instagram: @mertani_indonesia 

Linkedin : PT Mertani

Tiktok : mertaniofficial 


3 tampilan0 komentar

Comments


WhatsApp
bottom of page