Lahan gambut memiliki beragam fungsi yang berpengaruh pada kehidupan manusia. Beberaa diantaranya adalah penyimpan 40% cadangan karbon, penyimpan air dan pengatur tata air, serta konservasi terhadap keanekaragaman hayati. Fungsi-fungsi tersebut harus terudterjaga untuk memastikan bahwa lahan gambut masih dalam keadaan yang prima. Selain itu, lahan gambut juga dimanfaatkan akibat dari kepentingan ekonomi dan keterbatasan lahan, tidak sedikit pelaku usaha yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, dan usaha lain memanfaatkan lahan gambut sehingga berefek pada berkurangnya fungsi lahan gambut, contohnya penurunan muka air tanah gambut atau subsidensi. Dengan alasan-alasan tersebut, kemunculan perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut dapat menjadi salah satu solusi konkret untuk turut membantu menjaga fungsi-fungsi dari lahan gambut. Artikel ini akan menjelaskan perjalanan tim Mertani dalam proses instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut di Sumatera Selatan. Baca artikel berikut untuk informasi selengkapnya!
Awal Keberangkatan Tim Mertani
Belum lama ini, tim Mertani melakukan proyek instalasi di Kabupaten Musi Banyuasin, Desa Muara Medak dan Muara Merang. Proyek instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut ini dilaksanakan dari rentang waktu Hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2024 sampai dengan Hari Rabu, tanggal 25 Desember 2024. Diketahui bahwa perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut berjumlah 3 perangkat dengan 2 perangkat diinstalasi di Muara Medak dan 1 perangkat diinstalasi di Muara Merang.
Tujuan Instalasi Perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut
Pada proyek kali ini, tim Mertani bekerja sama dengan salah satu instansi di bawah naungan pemerintahan yang bergerak di bidang pengelolaan kehutanan dan lingkungan hidup. Melalui proyek instalasi Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut ini, diharapkan lingkungan mengalami keberlanjutan yang mengarah pada poin-poin positif sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup manusia. Jika ditelisik lebih dalam, lahan gambut merupakan jenis lahan basah yang komponen penyusunnya dapat berupa sisa-sisa pohon, rerumputan, lumut yang mengendap dan membusuk. Lahan gambut ini sekalipun jenis lahan basah, namun lahan gambut mudah untuk terbakar dikarenakan bahan organik yang terakumulasi dan kering. Hal tersebut dapat menjadi bahan bakar dan api dapat menjalar di dalam tanah, sama seperti yang terjadi pada titik instalasi di Muara Medak belum lama ini. Oleh karenanya, tinggi muka air tanah gambut patut diperhatikan untuk meminimalisir kebakaran yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Jika tinggi muka air tergolong rendah, maka pihak terkait dapat melakukan penanganan yang tepat.
Proses Instalasi Perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut
Proyek instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut tersebut dilakukan pada satu hari setelah tim Mertani tiba di lokasi, yakni pada Hari Minggu, tanggal 15 Desember 2024 dan berakhir pada Hari Rabu, tanggal 18 Desember 2024. Sisa waktu sampai pada Hari Rabu, tanggal 25 Desember 2024 dilakukan untuk melakukan pengecekan ke sejumlah titik-titik instalasi di Sumatra Seatan sebelum ini untuk memastikan perangkat berfungsi dengan normal.
Proses instalasi membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan jarak dari satu tempat ke tempat lainnya yang jauh. Diketahui bahwa jarak yang harus ditempuh tim Mertani dari Muara Medak dan Muara Merang kurang lebih 11 km. Untuk runtutan teknis pemasangan perangkat tergolong sama, dimulai dengan pembangunan pagar utuk meindungi perangkat dari gangguan eksternal yang dilanjut dengan pemasangan tiang, data logger, solar panel, dan sensor-sensor. Instalasi di titik Muara Medak memakan waktu selama 3 hari, sedangkan instalasi di Muara Medak titik 1 dan titik 2 menghabiskan waktu selama 2 hari saja. Dikarenakan titik lokasi yang jauh berada di dalam hutan, sinyal lumayan sulit untuk ditemukan. Namun, tim Mertani dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan memberikan extend sinyal setinggi 8 meter pada perangkat untuk menunjang fungsi operasional dari perangkat. Dengan ini, proyek instalasi tetap dapat berjalan sesuai rencana dan perangkat dapat berfungsi sesuai dengan semestinya. Setelah memastikan bahwa keseluruhan perangkat dalam performa yang baik, tim Mertani lantas meninggalkan Sumatera Selatan pada Hari Kamis, tanggal 26 Desember 2024.
Instalasi Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi Mertani dalam menjaga lahan gambut agar tidak kehilangan fungsinya. Selain itu, tujuan lainnya untuk mencegah kebakaran lahan gambut juga turut menjadi perhatian utama dalam proyek instalasi perangkat tersebut. Dengan ini, diharapkan lahan gambut termasuk ekosistem yang berjalan di dalamnya tetap dalam kondisi prima dan stabil untuk terus melakukan fungsi-fungsinya dengan optimal. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : Merapi Tani Instrumen
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments