Air menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan pada tanaman, terutama pada budidaya pertanian. Pada proses budidaya, ketersediaan air harus dijaga dengan baik untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Curah hujan menjadi sumber utama dari air di dalam tanah.
Kemampuan tanah dalam menyimpan air di dalam pori air tersedia (pF 2,54) menjadi faktor yang menentukan ketersediaan air. Kondisi fisik dan kimia tanah berhubungan erat dengan parsen volume dari poir air tersedia, terutama bahan organik. Air akan mudah hilang dari dalam tanah apabila sifat fisik tanah rusak dan kandungan bahan organik tanah rendah. Karena hal itu, ketersediaan air pada tanaman menjadi tidak terjaga, terlebih lagi kondisi ini diperparah karena perubahan iklim yang salah satu indikasinya, distribusi CH tidak merata. Akibatnya, produktivitas tanaman menjadi tidak maksimal.
Maka dari itu, penting bagi anda untuk melakukan management air di perkebunan yang mampu meningkatkan kapasitas resapan air. Saat ini, terdapat berbagai teknologi yang mampu membantu pekerjaan tersebut. Salah satunya adalah Automatic Water Level Recorder (AWLR). AWLR adalah sebuah perangkat yang didesain untuk membantu perusahaan dalam melakukan pemantauan tinggi muka air, baik tinggi muka air tanah (TMAT) maupun tinggi muka air saluran (TMAS). Bagi anda stakeholder perkebunan yang memelihara lahan gambut, pemantauan tinggi muka air tanah secara otomatis akan mempermudah perusahaan dalam melakukan pelaporan kepada pihak pemerintah, mengurangi emisi karbon, hingga mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Spesifikasi Automatic Water Level Recorder Mertani
Hardware sensor: Ultra-Low Power MCU, non-contact ultrasonic water level sensor, internal data storage (full and recycled) up to 2 GB, operational temperature -40°C to +65°C (-40°F to +149°F), real-time automatic calibration (voltage, humidity, & ambient noise), weather-resistant (IP63).
Connectivity: GSM (2G, 3G, and 4G), WiFi and Bluetooth Low Energy (BLE), LoRa 921-923 MHz, GPS/ GLONASS/ GALILEO.
Measurement: Two measurement modes TMAT & TMAS, resolution of 1 mm & 1 cm, the maximum range of 10 meters, in the dead zone, objects closer than 30 cm.
Power: Internal battery 30.000 mAh, Solar Panel (additional), stay on without solar charging for up to 4 months.
Perangkat ini sudah dilengkapi oleh data logger yang digunakan sebagai media perekaman data pada lokasi pemantauan. Data logger biasanya berbentuk box panel yang bertugas merekam data, lalu kemudian data tersebut dikirim ke PC Server monitoring. Data inilah yang kemudian muncul pada dashboard monitoring.
Automatic Water Level Recorder Mertani telah diimplementasikan ke berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah di PT Bumitama Gunajaya Agro yang terletak di Kalimantan Tengah dan Kalimatan Barat. PT BGA menggunakan AWLR untuk memantau ketersediaan air dalam tanah agar budidaya kelapa sawit di perusahaan mereka dapat tumbuh dan memperoleh hasil yang maksimal.
Pada pemasangan AWLR di PT BGA, tujuan utamanya adalah untuk mengukur tinggi muka air tanah. Pemantauan tersebut bermanfaat untuk memastikan bahwa ketersediaan air dalam tanah tetap optimal. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2016 tentang perlindungan dan dan pengelolaan ekosistem gambut, data ketinggian air tanah diperlukan sebagai bahan pelaporan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Adanya perangkat ini tentunya bertujuan untuk membantu perkebunan dan pertanian yang ada di seluruh Indonesia, agar tidak perlu melakukan pengukuran secara manual. Apakah anda tertarik menggunakan Automatic Water Level Recorder?
Itulah penjelasan mengenai pentingnya pemantauan ketersediaan air dalam tanah pada perkebunan. Dapatkan berbagai ilmu mengenai perkebunan dan pertanian lainnya dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani .
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Bisa beroperasi di cuaca ekstrim ya kak?
Bisa untuk air tanah dan sungai ya?