Ketersediaan air tanah saat ini semakin terancam akibat adanya eksploitasi yang berlebihan dan perubahan iklim. Sekitar 40 persen dari ketersediaan air di bumi digunakan untuk irigasi, terutama di negara-negara yang kekurangan sumber daya air. Hal tersebut menjadi pengaruh kualitas air serta lingkungan. Air tanah merupakan sumber daya yang paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, pertanian, industri, dan kebutuhan lainnya. Mengingat saat ini ketersediaan air semakin terancam, pemerintah akhirnya memberikan program baru yang dikeluarkan oleh ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) yaitu SIPA (Surat Izin Pengusahaan Air Tanah) SIPA adalah izin yang diperlukan untuk mengelola dan memanfaatkan air tanah. Program ini mengatur berbagai kalangan, baik itu individu, perusahaan, atau badan usaha untuk mengelola air secara legal.
Peran pemerintah dalam pengelolaan air tanah
1. Perumusan Kebijakan
Pemerintah bertugas untuk menyusun dan menetapkan kebijakan yang mengatur penggunaan air tanah, termasuk penentuan batas aman untuk pengambilan air. Kebijakan yang tegas dan lugas penting untuk menghindari eksploitasi berlebihan dan melindungi kualitas dan kuantitas air.
2. Penetapan Standar Kualitas
Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat, pemerintah harus menetapkan kualitas air tanah yang wajib dipatuhi oleh semua pihak yang menggunakan.
3. Pemantauan dan Pengawasan
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memantau kualitas dan kuantitas air tanah secara rutin.
4. Penegakkan Hukum
Pemerintah harus menindak tegas setiap pelanggaran terhadap peraturan yang berkaitan dengan air tanah, baik oleh perusahaan swasta maupun individu. Penegakan hukum berguna untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ini.
Data dari AWLR sebagai Alat Pengawasan Pemerintah
AWLR (Automatic Water Level Recorder) adalah perangkat otomatis yang digunakan untuk mengukur atau mencatat perubahan tinggi muka air tanah secara terus menerus. Data yang dihasilkan dari AWLR berguna bagi pemerintah dalam mengawasi kondisi air tanah dan mengambil tindakan yang diperlukan. Beberapa manfaat data AWLR bagi pemerintah:
1. Pemantauan Penurunan Muka Air Tanah
AWLR memberikan data secara langsung yang memungkinkan pemerintah untuk memantau penurunan air tanah, yang dapat menjadi petunjuk adanya eksploitasi berlebihan.
2. Deteksi Gangguan Air Laut
AWLR ini mampu mendeteksi adanya gangguan air laut ke dalam akuifer air tanah, khususnya di daerah pesisir, yang bisa merusak kualitas air tanah.
3. Evaluasi Dampak Pembangunan
Pemerintah bisa menggunakan data dari AWLR untuk mengevaluasi dampak pembangunan, seperti pembangunan industri atau perumahan terhadap kondisi air tanah di suatu wilayah.
4. Perencanaan Tata Ruang
AWLR ini bisa menjadi dasar penting dalam perencanaan tata ruang yang berkelanjutan. Hal ini penting untuk menghindari pembangunan di wilayah yang rentan terhadap kekeringan atau gangguan air laut.
Kolaborasi Perusahaan dan Pemerintah melalui Teknologi
Kolaborasi antara pemerintah dengan perusahaan dalam pemanfaatan teknologi merupakan kunci untuk mencapai pengelolaan lebih efektif dan efisien. Berikut bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan:
1. Pemasangan AWLR di Fasilitas Industri
Perusahaan yang menggunakan air tanah, wajib melakukan pemantauan tinggi muka air, salah satunya dengan menggunakan teknologi AWLR. Selain itu, ketika perusahaan sudah memasang AWLR, maka bisa mendapatkan Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA) untuk legalitas, keberlanjutan, dan pengawasan.
2. Pengembangan Aplikasi Berbasis Data AWLR
Pemerintah dapat mengembangkan aplikasi berbasis data AWLR yang memungkinkan masyarakat luas untuk memantau kondisi air tanah di wilayah mereka secara transparan dan presisi.
Pelaporan Otomatis dan Transparansi Data
Salah satu kemampuan AWLR adalah dapat mengirimkan data secara otomatis ke pusat data. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan data presisi dan up-to-date mengenai kondisi tanah. Selain itu, transparansi data yang dihasilkan juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Pemanfaatan Data AWLR untuk Perencanaan Tata Kelola Air
1. Pembuatan Peta Zona Rawan Kekeringan
Dengan informasi yang didapat, pemerintah dapat memetakan daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan, kekurangan air, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk merancang langkah-langkah mitigasi yang lebih terencana.
2. Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Air
Dari data AWLR dapat membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan infrastruktur air seperti sumur dalam atau jaringan pipa untuk memastikan ketersediaan air di daerah yang memerlukan.
3. Pengelolaan Irigasi
Data dari AWLR dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan air irigasi di sektor pertanian, sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi penggunaan air.
AWLR adalah alat yang krusial dalam pemantauan kondisi air tanah, yang memberikan informasi akurat bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan dan perencanaan yang lebih baik. Dengan pemanfaatan data AWLR yang tepat, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air tanah. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, serta transparansi data, merupakan kunci utama dalam mewujudkan pengelolaan air tanah yang berkelanjutan. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : Merapi Tani Instrumen
Tiktok : mertaniofficial
Sumber :
Comments