top of page
zanikurnia86

Cara ARR dan Flowmeter Membantu Mengurangi Risiko Banjir

Updated: 2 days ago

Intensitas curah hujan yang tinggi seperti dua sisi koin. Selain memberikan air berlimpah untuk berbagai kepentingancurah hujan yang tinggi juga dapat menimbulkan bencana. Curah hujan yang berlebih dapat mempengaruhi volume atau debit air sungai. Berangkat dari masalah ini, pemerintah mengeluarkan program SPAS atau Stasiun Pengamat Arus Sungai untuk lebih intens dalam memonitoring arus sungai. Monitoring ini memiliki keterkaitan dengan mitigas bencana banjir, pegelolaan sumber daya air, perlindungan lingkungan, dan penelitian mengingat parameter yang ada pada SPAS begitu banyak, di antaranya adalah rainfall, debit, flowmeter, TSS, dan pH. Lantas seperti apa cara ARR dan Flowmeter membantu mengurangi resiko banjir? Baca untuk informasi selengkapnya!

 

Deteksi Dini Banjir dengan Data Curah Hujan ARR dan Flowmeter

Data curah hujan yang dihasilkan oleh ARR atau Automatic Rainfall Recorder berguna untuk berbagai kepentingan, salah satu yang penting adalah mitigasi bencana. Perangkat dengan kegunaan untuk mendeteksi curah hujan di suatu wilayah ini, turut membantu para pemangku kepentingan dalam mitigasi bencana alam, contohnya bencana banjir. Bencana banjir seringkali melanda daerah perkotaan mengingat daerah resapan air yang semakin sempit dan kebiasaan membuang sampah di sungai menjadi dua penyebab terjadinya banjir. Selain dari pada itu, hal lain yang turut menjadi faktor penyebab adanya bencana banjir adalah curah hujan yang tidak terdeteksi.

Automatic Rainfall Recorder_Mertani
Sumber: Pribadi

Curah hujan dengan intensitas tinggi dapat membuat air sungai meluap tidak terkendali. Ini diakibatkan adanya peningkatan volume air secara mendadak dan terus menerus dalam jangka panjang. Membludaknya air ini dapat membuat air sungai meluap dan masuk ke pemukiman warga bahkan merusak infrastruktur yang diperuntukkan untuk kepetingan bersama. Oleh karenanya, dengan hadirnya ARR atau Automatic Rainfall Recorder ini, curah hujan dapat dipantau secara real-time dan continue. ARR bukan hanya memberikan proses monitoring yang real-time dan terus menerus, namun juga menyediakan output berupa data dengan akurasi tinggi. Berdasarkan data inilah, para pemangku kepentingan dapat melakukan deteksi dini terkait adanya potensi banjir di masa yang akan datang.

Flowmeter (Sumber: Pribadi)

Selain perangkat ARR, flowmeter juga dapat digunakan sebagai salah satu perangkat yang dapat digunakan sebagai tolak ukur deteksi dini banjir. Flowmeter ini digunakan untuk memonitoring laju air. Baik ARR dan Flowmeter dapat membantu mengurangi resiko banjir dengan sensor canggih yang dapat menghasilkan data berakurasi tinggi, real-time, dan continue, sehingga deteksi dini terkait adanya bencana banjir dapat dilakukan secara optimal berdasarkan data real-time hasil monitoring otomatis.

 

Pengukuran Debit Air saat Musim Hujan

Saat musim hujan tiba, debit air akan terus naik, contohnya di sungai. Pengukuran terhadap debit air saat musim hujan akan sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa kondisi daerah aliran sungai dalam kondisi yang tidak rawan bencana. Beberapa kegunaan dari pengukuran debit air saat musim hujan tiba.

1. Mitigasi Bencana Banjir

Melakukan pengukuran atau monitoring debit air memberikan sejumlah insight terhadap kondisi air secara berkala. Ini akan memudahkan para ahli dalam melakukan penelitian atau menentukan apakah berpotensi menyebabkan banjir atau tidak. Melanjutkan dari hal tersebut, proses evakuasi dapat dilakukan lebih awal sehingga meminimalisir adanya korban jiwa.

2. Pengelolaan Sumber Daya Air

Pada kasus tertentu, pengukuran terhadap debit air saat musim hujan menjadi alasan keberhasilan dari pengelolaan sumber daya air. Sebagai contoh bendungan atau waduk. Curah hujan yang tinggi mempengaruhi tinggi muka air waduk. Dengan data curah hujan dari ARR, pengelola waduk dapat memprediksi akan setingi apa air waduk akan naik dan debit air akan terus bertambah.

3. Perlindungan Lingkungan

Melalui pengukuran debit air, kualitas air dapat terdeteksi. Salah satu yang harus disorot sdalah potensi sedimentasi dan erosi yang disebabkan oleh tingginya debit air. Melalui monitoring terhadap debit air saat musim hujan, pengelola terkait tentunya memiliki rencana apa saja yang akan digunakan untuk mencegah sedimentasi dan erosi.

Kolaborasi antara SPAS dan Instansi Pemerintah

SPAS atau Stasiun Pengamat Arus Sungai merupakan program baru milik pemerintah yang digunakan untuk memonitoring arus sungai. Dalam  penggunaanya, program SPAS ini membantu pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang. SPAS merupakan instrument penting demi terciptanya kondisi sungai yang lebih baik termasuk di antaranya adalah ekosistem lingkungan bawah air.

Mengingat betapa penting program SPAS ini digunakan, kolaborasi antar pemangku kepentingan yang didalamnya termasuk pemerintah dibutuhkan. Banyak dinas dibawah naungan pemerintah membutuhkan data-data yang dihasilkan dari Stasiun Pengamat Arus Sungai (SPAS), berikut contohnya:

1. Penanggulangan Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membutuhkan data yang dihasilkan dari Stasiun Pengamat Arus Sungai untuk mitigasi bencana. Mengingat parameter yang ada di SPAS diantaranya merupakan debit dan rainfall tentunya menjadi tolak ukur data curah hujan dan debit air yang masuk ke dalam sungai. Ini membantu BPBD dalam menanggulangi bencana banjir yang bisa saja ditimbulkan dari meluapnya air sungai akibat curah hujan yang  tinggi dan membantu BMKG dalam memprediksi prakiraan cuaca yang lebih akurat.

2. Membantu dalam Mengelola Sumber Daya Air

Dinas Pertanian diperkirakan menjadi salah satu contoh kolaborasi antara SPAS dengan pemerintah. Korelasi antara keduanya dapat dihubungkan dengan data debit air yang nantinya dapat digunakan dinas terkait dalam melakukan perencanaan irigasi. 

3. Sumber Data bagi Lembaga Penelitian

Lembaga Penelitian terkait yang dinaungi pemerintah membutuhkan data yang dihasilkan oleh Stasiun Pengamat Arus Sungai atau SPAS untuk melakukan penelitian pada hidrologi, klimatologi, dan lingkungan. Para ahli nantinya akan memberikan tindak lanjut berdasarkan data SPAS yang telah diolah.

  Pengukuran curah hujan terbukti penting dilakukan sebagai bentuk upaya mitigasi bencana, contohnya adalah banjir. Program baru yang diusung pemerintah berupa SPAS memberikan rambu-rambu kepada pemangku kepentingan untuk dapat mengetahui kondisi real-time dari sungai terkait yang dimonitoring. Parameter SPAS yang didalamnya termasuk rainfall, flowmeter, dan debit air didukung adanya perangkat ARR dan flowmeter membuat proses monitoring untuk kepentingan mitigasi bencana menjadi lebih terstruktur. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Tiktok : mertaniofficial 

 

Sumber:



24 views0 comments

Comments


WhatsApp
bottom of page