top of page

Dampak Kekeringan dan Banjir Terhadap Kebutuhan Pupuk: Bagaimana Perusahaan Perkebunan Beradaptasi?

Perubahan iklim adalah keadaan di mana terjadi perubahan jangka panjang pada suhu, curah hujan, dan pola cuaca lainnya selama beberapa dekade. Perubahan iklim merupakan fenomena yang terjadi secara global yang memberikan dampak luas pada berbagai sektor kehidupan manusia, termasuk sektor perkebunan. Di Indonesia, dampak yang paling sering dirasakan adalah kekeringan dan banjir, yang keduanya memiliki efek menghambat operasional perkebunan. Fenomena banjir menyebabkan lapisan tanah yang subur terkikis, mengurangi produktivitas tanaman, serta menyebabkan kerusakan tanaman dan infrastruktur. Di sisi lain, kekeringan yang berkepanjangan dapat mengurangi ketersediaan air untuk irigasi yang membuat tanah menjadi tandus dan menentukan hasil panen. Banjir dan kekeringan tidak hanya menghambat operasional tetapi juga menambah biaya yang signifikan untuk rehabilitasi lahan serta infrastruktur. Oleh karena itu, perkebunan perlu mempersiapkan dan melakukan berbagai strategi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan ini. Artikel ini akan memaparkan strategi adaptasi yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan dalam menghadapi perubahan pola cuaca, termasuk penyesuaian jenis dan dosis pupuk.


Pentingnya Prediksi Cuaca Menghadapi Perubahan Iklim

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki peran penting dalam memprediksi cuaca dan memberikan data mengenai kekeringan dan banjir. Data ini sangat penting bagi perusahaan perkebunan untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi produksi sektor perkebunan seperti perubahan pola cuaca. Pola cuaca yang berubah-ubah mempengaruhi ketersediaan air, jenis tanaman, dan dosis pupuk yang diperlukan. Oleh karena itu, Pemanfaatan data cuaca dan prediksi dapat membantu perusahaan perkebunan membuat keputusan yang lebih tepat dan memberikan kesempatan kepada perusahaan perkebunan untuk melakukan antisipasi secara efektif.

Data ini sangat penting bagi perusahaan perkebunan untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi produksi sektor perkebunan. Perubahan pola cuaca yang tidak menentu mempengaruhi ketersediaan air, jenis tanaman yang dapat dibudidayakan, serta dosis pupuk yang diperlukan untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Sebagai contoh, curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir yang merusak tanaman dan mengikis lapisan tanah subur, sementara curah hujan yang rendah atau musim kemarau yang panjang dapat menyebabkan kekeringan yang mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan membuat tanah menjadi tandus.

Oleh karena itu, pemanfaatan data cuaca dan prediksi yang akurat dari BMKG dapat membantu perusahaan perkebunan membuat keputusan yang lebih tepat dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan antisipasi secara efektif. Dengan mengetahui perkiraan cuaca, perusahaan perkebunan dapat merencanakan aktivitas pertanian mereka, seperti waktu tanam, waktu panen, dan aplikasi pupuk, dengan lebih baik. Misalnya, jika diprediksi akan terjadi musim kemarau panjang, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk menghemat air dan menggunakan teknik irigasi yang lebih efisien.


Strategi Perkebunan Menghadapi Perubahan Iklim


Pupuk_Mertani
Sumber: cocoyield.com

Pupuk merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Pupuk menyediakan nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh tanaman untuk berkembang. Namun, kebutuhan pupuk dapat sangat bervariasi tergantung pada kondisi cuaca. Kekeringan dan banjir dapat mengubah kebutuhan ini, sehingga perusahaan perkebunan perlu menyesuaikan jenis dan dosis pupuk yang digunakan. Kekeringan menyebabkan penurunan kelembapan tanah, yang dapat menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman. Dalam kondisi kering, penggunaan pupuk yang mengandung bahan organik tinggi dapat meningkatkan kapasitas tanah dalam menyimpan air. Selain itu, tanaman membutuhkan lebih banyak nutrisi tertentu, seperti nitrogen dan fosfor. Oleh karena itu, kebutuhan pupuk nitrogen dan fosfor. dapat ditingkatkan setelah masa kekeringan. Sebaliknya, banjir menyebabkan erosi tanah dan kehilangan akan nutrisi yang penting bagi tanaman. Air yang berlebihan juga dapat mengurangi efektivitas pupuk yang sudah diberikan karena terbawa arus banjir. Untuk mencegah terjadinya banjir di perkebunan, perusahaan perkebunan membuat tempat penyerapan seperti embung untuk menampung curah hujan yang berlebihan. Selain embung, perusahaan perkebunan dapat membuat daerah resapan seperti biopori. Biopori bermanfaat untuk mengelola air hujan dan meningkatkan kesuburan tanah.

Perubahan iklim menyebabkan perubahan suhu yang ektrem, cuaca hujan yang tidak terduga, serta bencana alam yang sering terjadi. Untuk menghadapi perubahan iklim, selain pupuk dan serapan air, sektor perkebunan juga menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan yang melibatkan rotasi tanaman dan pengelolaan gulma yang baik. Rotasi tanaman membantu menjaga kesuburan tanah dan mencegah penumpukan hama serta penyakit yang dapat merugikan tanaman. Selain itu, pengelolaan gulma yang baik juga sangat krusial dalam mengurangi kompetisi antara tanaman utama dan gulma, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Selain itu, perkebunan juga menggunakan varietas tanaman yang tahan iklim ekstrem untuk meningkatkan ketahanan di perkebunan dalam menghadapi perubahan iklim sehingga memaksimalkan jumlah panen yang didapat. Ketersediaan air tidak kalah penting dalam menghadapi perubahan iklim. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya air yang baik sangat penting. Hal ini perlu disertai dengan edukasi, pelatihan, dan pengawasan dalam praktik perkebunan untuk menjaga kualitas hasil perkebunan.

Perubahan iklim membawa tantangan besar bagi perusahaan perkebunan, terutama dalam hal kebutuhan pupuk. Namun, dengan adaptasi yang tepat, seperti penggunaan teknologi, manajemen air yang efisien, dan kebijakan yang mendukung, perusahaan dapat mengatasi tantangan ini. Keberlanjutan dan inovasi adalah kunci untuk tetap produktif di tengah perubahan cuaca ekstrem. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami di:

Website: mertani.co.id 

YouTube: mertani official 

Linkedin : PT Mertani

 

Sumber:




42 views0 comments

Comments


WhatsApp
bottom of page