top of page

Dampak Perubahan Iklim terhadap Pola Curah Hujan dan Upaya Adaptasi

curah hujan_Mertani
Air hujan (Sumber: www.krjogja.com)

Perubahan iklim memang bukan suatu hal baru yang terjadi di muka bumi. Tapi tetap, fenomena alam yang terjadi ini sedikit banyaknya akan memberikan dampak pada kegiatan manusia. Salah satunya adalah pola curah hujan yang menjadi tidak teratur, hujan ekstrem, atau kekeringan. Air merupakan salah satu instrument penting dalam kehidupan, salah satunya berasal dari air hujan. Artikel ini akan menjelaskan tentang apa itu perubahan iklim, dampaknya terhadap pola curah hujan, dan bagaimana upaya adaptasi yang dapat dilakukan. Baca untuk informasi selengkapnya!

 

Definisi Perubahan Iklim

Perubahan Iklim merupakan suatu bentuk pergantian suhu, pola udara, maupun cuaca. Perubahan iklim bersifat alamiah tanpa campur tangan manusia. Namun, saat ini, manusia turut mengambil andil yang cukup besar dalam perubahan iklim. Aktivitas-aktivitas manusia sedikit banyaknya mempengaruhi kondisi alam sekitar, termasuk di dalamnya adalah perubahan iklim. Aktivitas manusia yang menjadi kontributor utama adanya perubahan iklim adalah aktivitas yang menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Gas Metana ini akan sering ditemukan di tempat-tempat pembuangan sampah. Sedangkan karbondioksida bisa ditimbulkan oleh beberapa hal, diantaranya dari asap kendaraan atau emisi gas dari rumah kaca atau gas yang dikeluarkan dari corong-corong pabrik. Selain itu, perubahan pada lapisan es, perubahan pada lapisan air tanah, pembakaran hutan, pembukanan peternakan besar-besaran, dan hal lainnya yang menimbulkan GRK atau Gas Rumah Kaca. Gas Rumah Kaca ini tentunya menjadi indikasi penyabab perubahan iklim selain dari faktor alamiahnya sendiri.

 

Korelasi Perubahan Iklim dengan Curah Hujan

Perubahan iklim tentu memiliki korelasi erat dengan pola curah hujan. Intsnsitas curah hujan tenru dipengaruhi oleh perubahan iklim. Udara yang relatif hangat menyebabkan lebih banyak utp air yang dapat ditampung, sehingga perubahan iklim dapat menyebabkan intensitas curah hujan tinggi di lain waktu. Perubahan iklim tentunya berdampak pada keteraturan dari curah hujan. Seringkali musim hujan ditandai saat sudah memasuki Bulan Oktober hingga Maret. Namun, perubahan iklim yang disebabkan efek GRK atau Gas Rumah Kaca, curah hujan dengan intensitas tinggi bisa saja terjadi di luar prediksi bulan-bulan biasanya. Tinggi redahnya intensitas curah hujan sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi. Seringkali hujan ekstrem dapat melanda atau bahkan kekeringan yang panjang.

Skema asal air tanah (Sumber:

Dampak Curah Hujan pada Lingkungan

Seperti yang sudah disebutkan, jika perubahan iklim berpengaruh besar terhadap pola curah hujan. Curah hujan ini berpengaruh besar terhadap keberlangsungan lingkungan. Baik intensitas hujan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya berkontribusi atau berdampak pada kondisi lingkungan. Jika terjadi hujan ekstrem secara terus-menerus, potensi bencana banjir akan meningkat. Apalagi, jika hujan ekstrem turun di wilayah perkotaan yang minim daerah rsapan air dan merupakan dataran rendah, banjit seringkali tidak dapat dielakkan.

Sebaliknya, jika intensitas curah hujan terbilang sedikit, kekeringan juga turut mengancam keberlanjutan lingkungan. Air tanah yang merupakan sumber air paling baik untuk kebutuhan sehari-hari dapat mengering. Bencana krisis air turutmenjadi salah satu dari sekian banyak ketidakberaturan pola curah hujan akibat dari perubahan iklim. Selain banjir dan kekeringan, imbas dari pola curah hujan yang tidak beraturan adalah sektor pertanian. Sektor ini terdampak karena curah hujan mempengaruhi produktivitas pertanian. Lahan pertanian rusak jika hujan ekstrem terus turun dengan intensitas yang tinggi. Erosi tanah dapat terjadi. Hujan ekstrem otomatis meghalangi cahaya matahari. Tanaman yang kekurangan sinar matahari, warnanya akan jauh lebih pucat dan tampak tidak segar. Tanah yang terlalu banyak mengandung air berpotensi memganggu akar tanaman.

Hal yang sama juga terjadi saat tidak terjadi hujan, otomatis pasokan air akan menurun, terlebih air yang ada di dalam tanah. Air tanah merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk bertahan hidup. Penurunan produktifitas pertanian dapat terjadi. Semakin lama petani mengalami hal tersebut, hal terburuk berupa gagal panen akan dialami oleh petani.

 

Bentuk Upaya Adaptasi Menggunakan Perangkat ARR

Mengingat perubahan iklim dapat terjadi kapan saja termasuk didalamanya adalah pola curah hujan, yang dapat dilakukan adalah adaptasi menggunakan teknologi masa kini, salah satunya ARR atau Automatic Rainfall Recorder. ARR merupakan suatu perangkat yang dapat memonitoring curah hujan secara otomatis, real-time, dan continue sehingga data yang dihasilkan memiliki akurasi tinggi. Data ini dapat dijadikan acuan dalam mencegah kerugian akibat curah hujan yang ektrem. ARR ini tentunya membantu perencanaan terkait curah huan menggunakan data curah hujan yang dihasilkan.  Berikut beberapa bentuk adaptasi yang dapat dilakukan dengan adanya teknologi ARR:

1. Pertanian

Salah satu sektor yang bergantung pada curah hujan adalah pertanian. Keberadaan ARR membantu petani maupun pemangku kepentingan lainnya dalam mengetahui rekap data terkait pola curah hujan yang terjadi dalam interval waktu tertentu. Hal ini membantu petani dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses penanaman, pengairan, maupun pemupukan. Dari yang sudah disebutksn, petani dapat melakukan optimalisasi terhadap pengairan irigasi sekaligus memprediksi adanya potensi bencana banjir maupun kekeringan.

2. Pengelolaan Sumber Daya Air

Data yang dihasilkan dari perangkat ARR dapat digunakan pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air dengan melakukan monitoring pada debit air. Jika intensitas curah hujan semakin tinggi, otomatis debit air akan naik. Begitupun sebaliknya, jika intensitas curah hujan menurun, maka debit air akan ikut menurun. Keduanya berpotensi menimbulkan bencana banjir maupun kekeringan jika berlangsung dalam jangka panjang.

3. Meteorologi dan Klimatologi

ARR mengambil peran penting dalam monitoring curah hujan dalam jangka panjang. Data tersebut dapat membantu penelitian atau pihak yang berwenang dalam memantau perubahan iklim. Selain itu, data yang dihasilkan merupakan hasil monitoring secara real-time dan continue, oleh karenanya prediksi cuaca yang dihasilkan pun dapat dijamin keakuratannya.

ARR_Mertani
Automatic Rainfall Recorder (Sumber: Pribadi_

Adanya perangkat ARR membantu pemangku kepentingan dalam memprediksi pola curah hujan yang seringkali tidak beraturan akibat adanya perubahan iklim. Sektor yang terdampak salah satunya adalah sektor pertanian. Perangkat Automatic Rainfall Recorder yang ada dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk upaya adaptasi terkait pola curah hujan yang tidak menentu disebabkan oleh perubahan iklim. Teknologi patut dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.  

Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:

 

Website: mertani.co.id 

YouTube: mertani official 

Linkedin : PT Mertani

 

Sumber:

Recent Posts

See All

Opmerkingen


WhatsApp
bottom of page