Air adalah salah satu sumber daya yang memiliki peran penting bagi perusahaan perkebunan. Air menjadi unsur utama penyusun sel tanaman, selain itu air juga berperan dalam menjaga suhu tanaman, proses fotosintesis, respirasi, media untuk reaksi-reaksi biokimia, serta penyerapan mineral dari dalam tanah. Oleh karena itu, ketersediaan air yang cukup sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman perkebunan. Perusahaan perkebunan termasuk industri kelapa sawit yang juga perlu memerhatikan pentingnya air dalam mendukung keberlanjutan operasional pada perusahaan. Seperti yang kita ketahui, perusahaan kelapa sawit merupakan salah satu industri yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.
Dalam pemberian kebutuhan air pada tanaman, kita perlu memerhatikan porsi air yang cukup untuk tanaman. Pemberian air pada tanaman tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Kelebihan dan kekurangan porsi pada tanaman akan memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan pada tanaman. Untuk itu, kita perlu memerhatikan jumlah air yang digunakan untuk mengairi lahan perkebunan. Manajemen air yang baik dan pengaturan irigasi yang tepat dapat membantu memastikan pertumbuhan dan produksi yang optimal bagi tanaman perkebunan. Selain itu, pengelolaan lingkungan di sekitar perkebunan juga berperan penting. Pengaturan tata air dan pelestarian sumber daya air di wilayah sekitar perkebunan dapat memastikan ketersediaan air yang cukup untuk semua kebutuhan, termasuk perkebunan.
Manajemen air juga penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar perkebunan. Air yang digunakan secara efisien akan membantu mencegah penurunan kualitas tanah dan pencemaran lingkungan. Hal ini, membuat perusahaan perkebunan perlu menerapkan praktik pengelolaan air yang baik untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam menjaga keberlanjutan operasional, perusahaan perkebunan perlu memerhatikan pengelolaan air yang baik, serta memastikan akses air bagi pekerja dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, perusahaan perkebunan dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan sosial di Indonesia.
Inovasi teknologi saat ini semakin gencar menciptakan perangkat untuk kemudahan bagi masyarakat. Teknologi yang memanfaatkan Internet of Things (IoT) ataupun Artificial Intelligence (AI), semakin berkembang dalam membantu kegiatan masyarakat pada kehidupan sehari-hari. Teknologi yang kian canggih semakin merambah ke berbagai bidang di lingkungan, seperti di bidang perkebunan dan pertanian. PT Mertani turut serta memberikan solusi bagi para petani dalam manajemen perkebunan yang lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Salah satu perangkat teknologi yang dapat membantu perusahaan perkebunan adalah AWLR (Automatic Water Level Recorder). AWLR merupakan salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pemantauan tinggi muka air di lingkungan sekitar. AWLR membantu dalam pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT), untuk membantu dalam mencegah penggunaan air yang berlebihan terhadap tanaman. Selain itu, perangkat AWLR juga dapat membantu dalam pemantauan Tinggi Muka Air Sungai (TMAS) untuk mencegah terjadinya banjir. Hal itu membuat Wilmar Group tertarik untuk bekerja sama dengan PT Mertani guna mengimplementasikan AWLR di beberapa titik pada perusahaan tersebut.
Pada bulan Mei 2023, tim Mertani bekerja sama dengan Wilmar Group untuk melakukan pemasangan Automatic Water Level Recorder. Wilmar Group merupakan suatu instansi yang memiliki beberapa anak perusahaan yang tersebar di Indonesia. Wilmar Group menjadi perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, yaitu salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia. Pada tanggal 9 Mei 2023, tim Mertani berangkat dari Yogyakarta menuju Semarang, sebelum akhirnya menuju ke Kalimantan Tengah untuk melakukan instalasi alat. Tim Mertani melakukan pemasangan Automatic Water Level Recorder (AWLR) di PT RHS (Rimba Harapan Sakti) dan PT STP (Sarana Titian Permata). Pada masing-masing PT tersebut, Tim Mertani memasang satu perangkat AWLR di lahan perkebunan.
Keesokan harinya, tim Mertani menuju ke PT RHS Kalimantan Tengah, yang mana kami melakukan proses instalasi perangkat AWLR. Titik pemasangan perangkat AWLR dilakukan di divisi 2 PT RHS. Setelah selesai melakukan instalasi perangkat di PT RHS, kemudian pada esok harinya tim Mertani melakukan perjalanan menuju PT STP untuk melakukan pemasangan alat kembali. Tidak jauh berbeda dengan PT RHS, Tim Mertani melakukan instalasi perangkat AWLR juga. Untuk titik pemasangan AWLR pada PT STP, instalasi perangkat dilakukan di STP 3. Untuk proses instalasi keseluruhan, Tim Mertani memerlukan waktu tiga hari. Hari pertama, kami melakukan pemasangan di PT RHS, lalu pada hari kedua , kami menunggu AWLR yang akan dilakukan pemasangan pada lokasi selanjutnya. Setelah perangkat tiba, pada hari ketiga tim Mertani siap melakukan instalasi alat di PT STP.
Proses pemasangan perangkat AWLR ini didampingi oleh penanggung jawab dari Perusahaan Wilmar, yaitu Bapak Rinjani dan pemandunya yaitu Ibu Nurul Irfani. Pendampingan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pemandu juga membantu tim Mertani dalam mengakses jalan menuju posisi titik pemasangan. Spesifikasi AWLR yang dipasang pada kedua PT tersebut, merupakan antena AWLR tertinggi sejauh ini. Tinggi antena dan solar cell AWLR yang terpasang di PT RHS dan PT STP mencapai 15 meter. Alasan mengapa perangkat AWLR dipasang lebih tinggi dari biasanya karena untuk menjangkau tinggi pohon yang ada di lahan. Lahan perkebunan di perusahaan tersebut dikelilingi oleh pohon yang menjulang tinggi, sehingga AWLR juga harus dipasang dengan posisi yang tinggi.
Itulah tadi sedikit cerita mengenai perjalanan tim Mertani kali ini. Ingin tahu lebih banyak tentang cerita kami bersama perusahaan lainnya? Anda dapat mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
naiss