Wilayah perkotaan sering kali rentan terhadap banjir karena adanya faktor-faktor seperti pembangunan yang tidak terkendali, perubahan tata guna lahan, drainase yang buruk, serta curah hujan yang intensitasnya semakin meningkat akibat perubahan iklim. Banjir di wilayah perkotaan dapat menyebabkan kerugian besar, baik secara ekonomi maupun sosial, seperti kerusakan infrastruktur, kerugian harta benda, hilangnya sumber mata pencaharian, serta ancaman terhadap keselamatan jiwa penduduk. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang masalah banjir di wilayah perkotaan menjadi sangat penting untuk merancang strategi pengelolaan bencana yang efektif dan berkelanjutan.
A. Definisi dan Fungsi Alat FEWS dan AWLR
Perangkat FEWS (Flood Early Warning System) adalah sistem yang dirancang untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini terhadap potensi banjir. Fungsi utama alat FEWS adalah memantau kondisi hidrologis dan meteorologis yang dapat memicu terjadinya banjir, seperti tingkat air sungai, curah hujan, dan intensitas aliran air. Melalui pengumpulan dan analisis data secara terus-menerus, perangkat ini dapat menghasilkan peringatan dini yang akurat dan tepat waktu kepada pihak terkait dan masyarakat tentang potensi terjadinya banjir di suatu wilayah. Selain itu, alat FEWS juga berperan dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam manajemen bencana banjir, termasuk dalam koordinasi evakuasi, pengaturan lalu lintas, dan penyediaan bantuan kemanusiaan. Dengan demikian, alat FEWS memainkan peran yang sangat penting dalam upaya mitigasi dan pengelolaan risiko banjir serta melindungi kehidupan dan harta benda masyarakat dari dampak yang merugikan.
Alat AWLR (Automatic Water Level Recorder) adalah perangkat yang digunakan untuk secara otomatis merekam dan memantau tingkat air di sungai, danau, atau wilayah perairan lainnya. Fungsi utama dari AWLR adalah untuk mengukur tingkat air secara akurat dan terus-menerus, serta merekam data tersebut untuk analisis lebih lanjut. AWLR dilengkapi dengan sensor yang sensitif terhadap perubahan tingkat air, dan data yang dikumpulkan oleh alat ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pemantauan banjir, perencanaan sumber daya air, manajemen risiko bencana, dan pemodelan hidrologi. Dengan menggunakan AWLR, para ahli dan pengambil keputusan dapat memantau perubahan dalam tingkat air dari waktu ke waktu, mengidentifikasi tren, serta mengantisipasi potensi ancaman banjir atau kekeringan yang mungkin terjadi.
B. Kesamaan Fungsi AWLR dengan FEWS
AWLR dan FEWS memiliki beberapa kesamaan dalam penanganan bencana banjir, khususnya dalam hal pengawasan dan peringatan dini. Pertama, keduanya dirancang untuk memonitor kondisi hidrologis yang berkaitan dengan potensi terjadinya banjir, seperti tingkat air sungai dan curah hujan. Kedua, baik AWLR maupun FEWS menggunakan teknologi sensor untuk mengumpulkan data secara real-time, yang kemudian dianalisis untuk menghasilkan informasi yang akurat tentang situasi banjir. Ketiga, keduanya berperan penting dalam memberikan peringatan dini kepada otoritas dan masyarakat tentang potensi bahaya banjir, sehingga memungkinkan pengambilan tindakan preventif yang tepat waktu. Meskipun demikian, perbedaan utama antara keduanya terletak pada cakupan dan fokus fungsinya, di mana AWLR lebih berfokus pada pemantauan tingkat air sungai secara spesifik, sedangkan FEWS memiliki cakupan yang lebih luas dengan melibatkan pemantauan kondisi hidrologis dan meteorologis secara komprehensif untuk memberikan peringatan dini secara holistik terkait potensi banjir.
C. Studi Kasus
Mengutip berita dari tekno.tempo.co, wilayah Kota Semarang pada tanggal 19 Maret 2024 diberitakan masih terendam banjir di beberapa wilayah. Wilayah tersebut meliputi beberapa kelurahan di Kecamatan Genuk. Dalam informasi tersebut, juga disebutkan bahwa Kota Semarang sempat terendam banjir setinggi 15-80 cm. Bahkan menurut nformasi dari artikel tersebut, air masih menggenangi jalur Pantai Utara atau Pantura di Jalan Kaligawe yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kabupaten Demak.
Dari studi kasus di atas, implementasi alat FEWS (Flood Early Warning System) dan AWLR (Automatic Water Level Recorder) Mertani dapat dijadikan jawaban dalam upaya mitigasi dan pengelolaan risiko bencana. Melalui penerapan alat FEWS, otoritas terkait berhasil memperoleh peringatan dini yang akurat tentang potensi terjadinya banjir. Data yang terus-menerus dikumpulkan oleh FEWS memungkinkan para pengambil keputusan untuk merespons situasi dengan cepat, termasuk dalam pengaturan evakuasi penduduk dan koordinasi bantuan darurat. Sementara itu, AWLR memberikan kontribusi penting dengan menyediakan pemantauan tingkat air sungai secara langsung dan akurat. Dengan informasi yang diberikan oleh AWLR, pihak terkait dapat memperkirakan tingkat ketinggian air dengan lebih tepat, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih akurat dalam upaya mitigasi dan manajemen banjir.
Ini menunjukkan bahwa kombinasi antara FEWS dan AWLR merupakan pendekatan yang efektif dalam meningkatkan kesiapan dan respons terhadap bencana banjir. Integrasi kedua alat tersebut memungkinkan otoritas terkait untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi hidrologis dan potensi bahaya banjir, sehingga dapat mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif. Selain itu, FEWS dan AWLR juga memainkan peran penting dalam penyuluhan dan pendidikan masyarakat tentang bahaya banjir, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko. Dengan demikian, implementasi kedua alat tersebut tidak hanya membantu dalam merespons bencana banjir secara lebih efektif, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir di masa depan.
Implementasi AWLR (Automatic Water Level Recorder) dan FEWS (Flood Early Warning System) dalam penanggulangan banjir telah membawa dampak positif yang signifikan dalam upaya mitigasi dan manajemen risiko bencana. Dengan AWLR, tingkat air di sungai dapat dipantau secara akurat, sementara FEWS memberikan peringatan dini yang tepat waktu berdasarkan pemantauan kondisi hidrologis dan meteorologis. Kedua alat ini bekerja secara sinergis untuk menyediakan informasi yang diperlukan bagi otoritas terkait dan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir. Melalui pemantauan yang terus-menerus dan peringatan dini yang akurat, implementasi AWLR dan FEWS membantu dalam mengurangi risiko dan dampak bencana banjir, serta meningkatkan kesiapan dan respons terhadap situasi darurat, sehingga melindungi kehidupan dan harta benda masyarakat dengan lebih efektif.
Kunjungi dan follow sosial media kami untuk informasi terbaru tentang teknologi dalam bidang pertanian dan lingkungan:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram : @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
Comments