top of page
zanikurnia86

Instalasi Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut di Pulau Meranti, Provinsi Riau

Updated: 4 hours ago


Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut_Mertani
Sumber: Pribadi

Luas wilayah lahan gambut di Indonesia mencapai 13, 4 juta hektar. Fakta ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pemilik lahan gambut terluas di dunia, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN. Dilansir dari laman BRIN, Nurul Silva Lestari selaku Periset Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BIRN menjelaskan bahwa terdapat prioritas daerah berlahan gambut yang harus segera dirstorasi secara berurutan adalah Provinsi Riau seluas 2,4 juta ha, Provinsi Kalimantan Tengah seluas 1 juta ha, dan Provinsi Sumatra Selatan seluas 0,9 juta ha. Sisanya tersebar mulai dari Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Tim Mertani berkesempatan untuk menjadi salah satu kontributor dalam pengelolaan lahan gambut melalui inovasi teknologi yang dibawanya. Artikel ini akan menjelaskan perjalanan tim Mertani dalam proses instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut di Riau. Baca artikel berikut untuk informasi selengkapnya!

 

Awal Keberangkatan Tim Mertani

Belum lama ini, tim Mertani kembali melakukan instalasi di Pulau Meranti, tepatnya berada di Provinsi Riau. Pada proyek kali ini, tim Mertani menginstalasi 3 perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut. Sama seperti jumlah perangkat, terdapat tiga titik lokasi yang digunakan sebagai tempat instalasi, di antaranya adalah Tanjung Paranap, Sedanu Darul Takzim, dan Sokop yang merupakan bagian dari Pulau Meranti. Sensor yang dipasang pada ketiga perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut sama, yakni Sensor Rainfall untuk monitoring curah hujan, Sensor TMA atau Tinggi Muka Air, dan Sensor Soil 3 in 1 yang berisi parameter temperature, suhu, dan EC atau Electrical Conductivity.

 

Tujuan Instalasi Perangkat dan Sinergi Mertani dengan Mitra

Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut_Mertani
Sumber: Pribadi

Proyek instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut ini dimulai dari Hari Senin, tanggal 18 November 2024. Mertani bermitra dengan salah satu instansi di bawah naungan pemerintah yang bergerak di bidang restorasi gambut dan mangrove. Sebagai informasi, lahan gambut memiliki tipe tanah yang mudah terbakar. Oleh karenanya, dibutuhkan perangkat sejenis Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut agar tinggi rendahnya air pada lahan gambut dapat termonitoring secara real-time dan continue. Jika rendahnya air pada lahan gambut sudah sampai pada batas minimum, melalui perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut ini, diharapkan pemangku kepentingan dapat responsif untuk pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan data hasil monitoring perangkat. Hal ini dinilai sebagai sebuah kebutuhan guna mengontrol muka air gambut untuk memastikan pertumbuhan tanaman tetap baik dan mencegah terjadinya degradasi lahan gambut. Degradasi lahan gambut adalah proses penurunan dari fungsi lahan akibat beberapa faktor, diantaranya memburuknya sifat kimia, fisika, dan biologi pada lahan gambut. Pada proyek instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut ini juga dapat membuktikan bagaimana sinergi tim Mertani dengan mitra melalui keikutsertaan dalam setiap proses instalasi. Bapak Radi dan Bapak Khalif selaku perwakilan dari mitra ikut mendampingi proses instalasi dari setiap titik lokasi.

 

Proses Instalasi Perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut

Tim Mertani tiba di Riau pada tanggal 18 November malam. Untuk sampai ke Pulau Meranti, tim Mertani harus menaiki kapal terlebih dahulu. Selain digunakan untuk transportasi oleh tim Mertani, kapal juga diperuntukkan mengangkut barang bawaan yang tidak sedikit sehingga saat itu, seluruh tim dan barang baru tuntas di antarkan ke Pulau Meranti setelah seharian penuh. Baru kemudian pada Hari Rabu, tanggal 20 November 2024, tim Mertani dapat melakukan instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut di titik lokasi yang pertama. Instalasi ini berjalan lancar dari segi teknis. Dalam satu hari tersebut, dengan ketelitian dan dedikasi tinggi, tim Mertani mampu menginstalasi 2 perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut sekaligus dengan baik. Dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan, kegiatan instalasi dilanjutkan satu hari setelahnya, yakni pada Hari Kamis, tanggal 21 November 2024. Di titik lokasi yang terakhir ini, tim Mertani menginstalasi sisa satu perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Aiir Gambut.

Teknis pelaksanaan instalasi pada ketiga titik lokasi memiliki runtutan yang sama. Tim Mertani harus menunggu barang selesai dikirim secara bergantian yang membutuhkan waktu lama. Tim Mertani memulai instalasi device dengan memasang pagar dan tiang terlebih dahulu. Tiang ditancapkan ke tanah gambut dilanjutkan dengan membuat total 4 lubang sumur. Pagar berjumlah 4 sisi untuk melindungi perangkat dari anomali atau gangguan eksternal. Setelah tim merampungkan komponen di luar device, instalasi device Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut baru dilakukan. Ketiga perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut tersebut menggunakan Malaka sebagai data logger. Selesai dengan proses instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut pada ketiga titik, tim Mertani melakukan sesi training terkait perangkat dan bagaimana membaca data hasil monitoring  melalui dashboard dan aplikasi mobile Mertani. Tim Mertani baru selesai melakukan perjalanan dinas pada Hari Sabtu, tanggal 30 November 2024 setelah sebelumnya menyelesaikan beberapa urusan terlebih dahulu.

APTMAG_Mertani
Sumber: Pribadi

Ekosistem gambut patut diperhatikan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan yang lebih baik. Lahan gambut memiliki benyak manfaat, diantaranya untuk mengatasi krisis iklim, mampu menyerap karbon, sebagai tempat penampung air hujan, serta menjadi tempat bagi keberagaman hayati. Melihat betapa banyak manfaat dari adanya lahan gambut, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh pihak terkait untuk bersama berupaya merestorasi lahan gambut. Melalui inovasi teknologi yang ada, tim Mertani dengan perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Gambut menjadi salah satu terobosan guna menjaga fungsi-fungsi pada lahan gambut. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:

 

Website: mertani.co.id 

YouTube: mertani official 

Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : PT Mertani


Sumber: 

 

 

Recent Posts

See All

댓글


WhatsApp
bottom of page