Saat ini, restorasi maupun proyek pengamatan atau monitoring terhadap lahan gambut kian masif dilakukan. Upaya ini bukan tanpa tujuan. Hal ini diupayakan agar lingkungan sekitar lahan gambut memiliki keberlanjutan. Lestarinya lahan gambut sejatinya merupakan keberhasilan bagi seluruh umat di dunia, karena efek yang dihasilkan setelahnya, sedikit banyaknya dirasakan hampir seluruh orang dunia. Seperrti yang sudah diketahui bersama, bahwa lahan gambut memiliki fungsi menyerap kadar karbon di udara dalam jumlah yang besar. Kadar karbondioksida atau CO2 yang telah diserap nantinya akan dikubur di dalam tanah. Semakin sedikit kadar karbon diudara, maka faktor penyebab gas emisi rumah kaca dapat diminimalisir. Tim Mertani kembali berkontribusi dalam upaya monitoring lahan gambut di Riau. Baca artikel berikut untuk informasi selengkapnya!
Awal Keberangkatan Tim Mertani
Pada tangga 26 November sampai dengan tanggal 28 November 2024, tim Mertani melakukan proses instalasi perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut. Dua lokasi yang dijadikan tempat instalasi adalah Temiang dan Rawasari. Diketahui bahwa jumlah perangkat Alat Panttau Tinggi Muka Air Tanah yang diinstalasi sebanyak dua perangkat.
Sinergi Mertani dengan Mitra
Mertani bermitra dengan salah satu instansi di bawah naungan pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Proyek kerja sama ini akan menginstalasi dua perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut di kedua titik lokasi. Pak Awir, selaku perwakilan dari instansi mitra turut serta mendampingi proses instalasi Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut tersebut.
Korelasi Perangkat dengan Sensor
Perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah ini dilengkapi dengan 3 sensor sekaligus, yakni rainfall atau sensor curah hujan, soil moisture atau sensor untuk mengukur kelembapan, dan sensor water level atau ketinggian air. Ketiganya disatukan dalam satu eksistem teknologi yang sama guna saling melengkapi dalam memonitoring ketinggian air tanah gambut terkait. Sensor rainfall berguna untuk memontoring curah hujan dan dapat membantu dalam pengukuran tinggi air tanah. Ini disebabkan air hujan yang masuk ke dalam tanah, tentunya mempengaruhi sedikit banyaknya kadar air yang ada di dalam tanah. Semakin deras air hujan yang turun, maka kuantitas air yang terserap ke dalam tanah juga turut naik. Selanjutnya adalah sensor soil moisture. Ini digunakan untuk mengukur kelembapan tanah. Sensor tersebut juga dapat dijadikan acuan berapa banyak kadar air yang terkandung di dalam tanah, semakin lembap air tanah, semakin banyak air tanah yan terkandjng di dalam suatu wilayah. Ketiga adalah water level atau ketinggian air. Dengan sensor tersebut, maka naik turun atau fluktuasi dari tinggi muka air dapat dipantau secara real-time dan continue. Dengan monitoring ini, data yang dihasilkan akan akurat sesuai dengan pemantauan yang real-time.
Proses Instalasi Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut
Dalam proses instalasi, tim Mertani hanya membutuhkan waktu satu hari saja. Instalasi perangkat dimulai pada tanggal 26 November 2024 dengan lokasi instalasi yang berada di Rawasari. Tim Mertani kembali melakukan proses instalasi gelombang kedua pada tanggal 28 November 2024 yang berlokasi di Temiang. Tim Mertani mengambil jeda satu hari berkenaan dengan pemilu serentak pada saat itu.
Proses instalasi di Rawasari tidak mengalami kendala teknis. Tim dengan cekatan sampai pada lokasi tujuan untuk selanjutnya menemui Kepala Desa dan beberapa pihak terkait untuk melakukan perizinan sebelum melakukan proses instalasi. Diketahui bahwa tim Mertani sampai di titik lokasi pertama yakni Rawasari pada pukul 07.00 waktu setempat.
Meski dari segi teknis tidak ada kendala sama sekali, namun tim Mertani harus bersinggungan dengan air hujan. Pekerjaan harus ditunda dari pukul 12.00 sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat. Finishing pada proses instalasi menjadi tertunda dikarenakan tim Mertani tidak bisa menguji coba perangkat dengan utuh. Alasan utama disebabkan oleh solar panel yang tidak berfungsi akibat matahari yang tertutup dengan awan mendung.
Setelah hujan reda, tim Mertani kembali melakukan proses instalasi dengan lancar. Tim sempat melakukan sesi training kepada pihak mitra mengenai perangkat sekaigus bagaimana perawatannya. Yang lebih penting lagi, tim Mertani juga memberi tahu mengenai bagaimana pembacaan data hasil monitoring pada dashboard maupun aplikasi mobile.
Berlanjut di lokasi selanjutnya, tim Mertani beralih menuju lokasi kedua yakni Temiang. Jalan menuju Temiang cukup jauh karena berada di tengah hutan. Di lokasi ini, tim Mertani menemukan bahwa medan yang dilalui merupakan lahan gambut yang lunak. Teksturnya seperti lumpur sehingga tim Mertani harus berhati-hati dalam memilih pijakan guna berjaga agar tidak terperosok. Proses instalasi di lokasi kedua ini baru selesai pada pukul 7 malam sementara instalasi ini dimulai pada pukul 10 pagi. Melanjutkan kegiatan, tim Mertani melakukan tarining atau pelatihan kembali kepada penjaga perangkat. Trainig ini meliputi pelatihan bagaimana membaca data hasil monitoring perangkat, melalui dahsboard maupun aplikasi mobile, serta bagaimana merawat perangkat agar tidak mistreat nantinya. Selesai dengan seluruh rangkaian instalasi, tim Mertani puun bergerak dari lokasi instalasi di Riau. tersebut menuju lokasi instalasi selanjutnya.
Dari proyek instalasi ini, diharapkan titik-titik pemantauan lahan gambut dapat diperbanyak di wilayah prioritas dengan lahan gambut yang luas. Manfaat lahan gambut yang mampu menyerap kadar karbon di udara, dinilai mampu memperbaiki kualitas udara sehingga kualitas hidup juga dapat meningkat. Berkurangnya karbondioksida di udara memberi banyak manfaat, salah satu yang paling signifikan adalah mengurangi emisi gas rumah kaca. Kontribusi tim Mertani dalam hal ini menunjukkan komitmen nyata untuk memberikan pelayanan terbaik dalam lingkup perbaikan lingkungan untuk investasi jangka panjang Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Â
Website:Â mertani.co.idÂ
YouTube:Â mertani officialÂ
Instagram:Â @mertani_indonesia
Linkedin :Â PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial