top of page

Instalasi Perangkat Automatic Rainfall Recorder sebagai Objek Penelitian Bidang Pertanian pada Lembaga Pendidikan

Updated: Oct 24


Automatic Rainfall Recorder_Mertani
Automatic Rainfall Recorder (Sumber: Pribadi)

Lembaga pendidikan kini sedang gencar dalam melakukan penelitian-penelitian untuk menemukan ilmu-ilmu dan penjelasan akan suatu hal dengan melakukan pengamatan pada salah satu objek. Dalam prosesnya, akan ada banyak intrument yang turut serta menjadi penunjang atau fokus utama dari penelitian, contohnya adalah Automatic Rainfall  Recorder Mertani. Perangkat yang digunakan untuk memonitoring curah hujan ini seringkali digunakan sebagai objek utama penelitian, terutama di bidang perkebunan. Perangkat dengan kemampuan monitoring secara real-time dan continue ini memberikan pengalaman baru dan efisien dalam memantau curah hujan di wilayah tertentu. Bentuk nyata dari inovasi teknologi ini memberikan banyak hal yang dapat dipelajari sebagai bentuk upaya memajukan ilmu teknologi di Indonesia. Perangkat Automatic Rainfall Recorder bukan hanya untuk memonitoring curah hujan seperti biasa namun data yang dihasilkan saat ini membantu lembaga pendidikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Lantas seperti apa kisah selengkapnya dari tim Mertani yang mengambil peran dalam pengembangan ilmu teknologi menggunakan perangkat Automatic Rainfall Recorder? Baca untuk infomasi selengkapnya!

 

Awal Keberangkatan Tim Mertani

Pada tanggal 21 September 2024 lalu, tim Mertani melakukan perjalanan dinas ke salah satu lembaga atau instansi pendidikan yang berkonsentrasi pada pendidikan di bidang pertanian. Lokasi lebih tepatnya berada di Maguwoharjo, Kebun Krajan, Yogyakarta. Parameter yang diinstalasi adalah rainfall atau curah hujan.

Automatic Rainfall Recorder_Mertani
Sumber: Pribadi

Tujuan Instalasi Perangkat Automatic Rainfall Recorder di Lokasi

Tujuan instalasi device Automatic Rainfall Recorder kali ini bukan untuk monitoring curah hujan seperti biasa, namun juga digunakan untuk penelitian bagi pelajar di instansi pendidikan tersebut. Automatic Rainfall Recorder tersebut diinstalasi dekat dengan kebun sawit dan kakao cokelat. Melalui data curah hujan yang dihasilkan dari monitoring, pelajar-pelajar tersebut dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan penyiraman terhadap kebun kelapa sawit dan kebun kakao cokelat yang sedang di rawat dan dikembangkan.

Melalui data curah hujan Automatic Rainfall Recorder tersebut, pelajar juga dapat melihat kontur tanah. Apakah kontur tanah tersebut tergolong baik sebagai tempat hidup bagi tanaman yang berada di kebun mereka atau sebaliknya. Tanah tidak boleh terlalu kering maupun basah karena sama-sama dapat memberikan dampak buruk bagi tanaman.

Beberapa dampak buruknya dari tanah yang terlalu kering pada tanaman adalah kekurangan air atau unsur hara sebagai sumber makanan, daun akan layu, sistem imun tanaman menurun sehingga mudah terkena penyakit. Tanaman yang pada tempat hidupnya terlalu basah, terlebih untuk jenis kelapa sawit dan kakao cokelat, juga akan memberi efek tidak baik. Beberapa diantaranya adalah akar akan mudah membusuk disebabkan oleh jamur. Jamur sangat menyukai tempat lembap. Selain akar yang mudah membusuk, hal lain yang dapat disebabkan dari terlalu lembabnya tanah adalah transpirasi yang terganggu. Transpirasi atau penguapan pada tanaman akan terhambat prosesnya sehingga daun akan mudah untuk menguning dan akhirnya rontok. Untuk memastikan hal tersebut, dibutuhkan perangkat Automatic Rainfall Recorder untuk mengontrol air hujan yang turun sehingga proses penyiraman dapat lebih tersetrukur.

 

Proses Instalasi Perangkat Automatic Rainfall Recorder

Automatic Rainfall Recorder_Mertani
Tahap perakitan (Sumber:Pribadi)

Tim Mertani melakukan instalasi mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Pagi hari, tim Mertani memulai proses instalasi dengan membuat pagar keliling. Setelah pembuatan pagar keliling yang dimaksudkan untuk meminimalisir kerusakan dari faktor eksternal, seperti hewan maupun manusia. Selanjutnya, tim melanjutkan proses instalasi dengan melakukan pengecoran pada bawah pagar. Ttim Mertani juga melakukan pengelasan untuk memastikan bahwa besi kokoh dan tidak mudah rusak terkena goncangan. Setelah memastikan bahwa cor-coran sudah mengerin gsecara semprna, tim Mertani memasukkan device Automatic Rainfall Recorder ke dalam pagar. Device Automatic Rainfall Recorder tersebut kemudian dirakit dengan sangat hati-hati dan telaten untuk memastikan bahwa perangkat dalam keadaan baik tanpa ada kerusakan saat proses instalasi.

Selesai dengan instalasi perangkat Automatic Rainfall Recorder, step terakhir pada instalasi malam itu adalah membangun besi pelindung pagar pada device. Bentuknya tidak beraturan dan berujung runcing sebagai bentuk tindakan double safety dari gangguan eskternal. Setelah selesai dengan seluruh rangkaian proses instalasi, di malam yang sama, pada tanggal 21 September 2024 kembali pulang ke kantor Mertani.

Automatic Rainfall Recorder_Mertani
Sumber: Pribadi

Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa Automatic Rainfall Recorder membantu banyak pihak, bukan hanya dari industri namun lembaga pendidikan juga termasuk di dalamnya. Data curah hujan yang dihasilkan membantu pemangku kepentingan dalam berbagai hal, termasuk membantu lembaga pendidikan melakukan penelitian terhadap berpengaruhnya intensitas curah hujan dengan kontur tanah, jenis tanaman yang dapat ditanam, dan waktu menyiram tanaman. Ini membuktikan bahwa teknologi ada untuk berbagai kepentingan. Diharapkan dari hal tersebut, arsip penelitian dapat digunakan sebagai bekal untuk inovasi-inovasi teknologi di masa yang akan datang maupun untuk mengembangkan apa yang sudah ada sekarang. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Tiktok : mertaniofficial 

235 views0 comments

Comments


WhatsApp
bottom of page