Daerah rawan banjir merupakan suatu problem yang harus diperhatikan. Mulai dari identifikasi penyebab untuk nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam menemukan penyelesaian dari permasalahan tersebut. Ada banyak kemungkinan yang dapat menjadi indikasi penyebab banjir, salah satunya adalah curah hujan yang tinggi. Melihat permasalahan serupa yang sering terjadi di banyak tempat di Indonesia, Mertani dengan komitmen memberikan inovasi terhadap kemajuan teknologi dalam berbagai bidang industri, meluncurkan perangkat-perangkat canggih telemetri. Yang dengan perangkat tersebut, kemudahan-kemudahan berupa perangkat tanpa intervensi tangan manusia, monitoring yang dibalut dengan sistem otomatisasi dan pengukuran berakurasi tinggi. Dua diantaranya adalah ARR atau Automatic Rainfall Recorder dan AWLR atau Automatic Water Level Recorder yang akan diimplementasikan oleh tim Mertani di Jambi. Artikel ini akan menjelaskan perjalanan tim Mertani dalam proses instalasi Automatic Rainfall Recorder dan Automatic Water Level Recorder di Jambi. Simak bacaan di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Awal Perjalanan Tim Mertani dalam Proses Instalasi AWLR dan ARR
Baru-baru ini, tim Mertani kembali melakukan instalasi di salah satu instansi yang berwenang terhadap kepengurusan sungai pada salah satu wilayah yang terletak di Jambi. Tim Mertani diketahui berangkat pada Hari Selasa, tanggal 13 Agustus 2024 lalu dengan tujuan untuk menginstalasi satu unit perangkat ARR atau Automatic Rainfall Recorder dan satu unit perangkat AWLR atau Automatic Water Level Recorder. Pada implementasinya, instalasi kedua perangkat ini memiliki tujuannya masing-masing. AWLR atau Automatic Water Level Recorder ini digunakan untuk memonitoring tinggi muka air dan debit air. Ini berkolerasi dengan adanya potensi banjir di sekitar wilayah tempat dipasangnya perangkat telemetri tersebut. Sedangkan ARR atau Automatic Rainfall Recorder diperuntukkan untuk memonitoring curah hujan di lingkungan.
Dalam proses instalasi kedua perangkat ini, tim Mertani didampingi oleh mitra, Bapak Imam selaku Ketua PSDA di instansi terkait.Sekilas info, PSDA merupakan singkatan dari Pengelolaan Sumber Daya Air. Medan instalasi kedua perangkat tersebut ditempatkam di dua lokasi yang berbeda. Untuk Automatic Rainfall Recorder sendiri, tim Mertani melaksanakan instalasi di tanah lapang. Sedangkan untuk AWLR atau Automatic Water Level Recorder, medan yang harus dihadapi oleh tim Mertani dinilai cukup ekstrem dikarenakan instalasi dilakukan di sungai. Tentunya ini memiliki hubungan atau korelasi dengan adanya potensi banjir di wilayah sekitar sungai tersebut.
Proses Instalasi Perangkat AWLR dan ARR di Jambi
Sehari setelah hari keberangkatan, tepatnya Hari Rabu, tanggal 14 Agustus 2024, tim Mertani mulai melakukan step pertama dari prosesi instalasi. Perangkat pertama yang diinstalasi adalah satu unit ARR (Automatic Rainfall Recorder) yang menghabiskan waktu sampai pada sore hari. Instalasi Automatic Rainfall Recorder ini tidak selesai sampai disitu saja, pada hari selanjutnya yaitu Hari Kamis, tanggal 15 Agustus 2024, tim Mertani masih melakukan finishing pada instalasi perangkat ARR atau Automatic Rainfall Recorder tersebut. Selesai pada malam hari, tanpa membuang waktu, tim Mertani dengan cekatan melakukan transmigrasi ke lokasi selanjutnya untuk melakukan instalasi AWLR (Automatic Water Level Recorder). Untuk waktu lebih tepatnya sendiri, instalasi ini dilakukan pada Hari Jum’at, tanggal 16 Agustus 2024 yang dimulai dari pengecoran pondasi, pemasangan besi angkur. Sebagai informasi tambahan, besi angkur adalah kontruksi yang dapat menghubungkan beban misalnya ke beton, bata, dan lainnya. Setelahnya, proses kembali dilanjutkan dengan pemasangan tiang dan diakhiri dengan pemasangan frame.
Setelah semua rangkaian dari proses awal instalasi telah dilakukan, tim Mertani melanjutkan kegiatan dengan melakukan perakitan device, sensor, dan data logger di hari dan tanggal yang sama. Satu hari setelahnya, yakni pada Hari Sabtu, tanggal 17 Agustus 2024, tim melakukan serangkaian uji coba atau kalibrasi pada perangkat Automatic Rainfall Recorder dan Automatic Water Level Recorder. Tim Mertani menyadari bahwa pengerjaan instalasi perangkat harus melalui tahapan uji coba atau kalibrasi yang dilakukan dengan cermat dan teliti. Melalui prinsip ini, tim dapat memberikan kepastian dan jaminan terhadap keberfungsian perangkat terhadap akurasi yang sesuai dengan rancangannya. Diketahui, salah satu sensor yang dikalibrasi diantaranya adalah sensor ultrasonik. Proses kalibrasi dilakukan dengan penuh perhitungan untuk memastikan bahwa setiap komponen dapat berfungsi eecara maksimal. Mengingat salah satu medan instalasi yang berada dekat sungai, sehingga ada sensor yang pada saat proses pengerjaan kalibrasi membutuhkan atensi lebih akibat air sungai yang beriak atau bergelombang. Selanjutnya, setelah seluruh proses instalasi mulai dari pemasangan pondasi hingga pemasangan device, sensor, dan data logger yang dilanjutkan dengan proses kalibrasi perangkat terlewati dengan output maksimal, tim Mertani kembali pulang ke Yogyakarta.
Dari perjalanan tim Mertani ini dapat disimpulkan bahwa teknologi telah membawa manusia pada kehidupan yang jauh lebih mudah. Bahkan, untuk beberapa hal, teknologi memungkinkan suatu hal yang terlihat mustahil untuk dapat dilakukan. Seperti contoh monitoring curah hujan dan ketinggian muka air yang jika dilakukan tanpa bantuan piranti canggih, maka akan sulit dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal dengan akurasi tinggi. Pada implementasinya, perangkat AWLR dan ARR Mertani menawarkan kemampuan tanpa intervensi tangan manusia, monitoring yang dibalut dengan sistem otomatisasi dan tidak ketinggalan pengukuran berakurasi tinggi. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin: PT Mertani
Tiktok: mertaniofficial
Comments