Pelatihan atau training terhadap sebuah perangkat perlu dilakukan guna meningkatkan skill kelompok maupun individu. Sesi training atau pelatihan ini memiliki beragam manfaat, salah satunya menghindarkan suatu kelompok atau individu dari potensi untuk berbuat kesalahan. Dengan mengetahui do dan don’t dari memperlakukan suatu perangkat teknologi, potensi kerusakan dapat diminimalkan. Artikel ini akan menjelaskan mengenai bagaimana perjalanan tim Mertani dalam melakukan kegiatan training atau pelatihan bersama dengan mitra. Baca artikel berikut untuk informasi selengkapnya!
Awal Keberangkatan Tim Mertani
Belum lama ini, tim Mertani baru saja melaksanakan kegiatan training atau pelatihan di Bogor, Jawa Barat. Sesi training yang dilakukan bersama mitra ini dilakukan selama satu hari penuh, yakni pada Hari Jum’at, tanggal 20 Desember 2024. Perangkat yang menjadi objek pelatihan atau training adalah perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut. Dalam proses training, sensor-sensor yang dipasang pada Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut adalah sensor rainfall, sensor soil, dan sensor TMA atau Tinggi Muka Air.
Tujuan, Manfaat, dan Sinergi Tim Mertani dengan Mitra
Pada kegiatan training atau pelatihan kali ini, tim Mertani bermitra dengan salah satu instansi di bawah naungan pemerintah yang bergerak di bidang restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut ini nantinya akan digunakan untuk membantu mitra dalam pengelolaan lahan gambut. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan pelatihan intensif pada teknisi maupun berbagai pihak yang nantinya berkecimpung di lapangan dalam mengenal perangkat berserta struktur hardware penyusunnya, pembacaan dan pengelolaan data, serta bagaimana kiat-kiat dalam perawatan perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut terkait. Diharapkan dari adanya sesi training atau pelatihan Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut, pihak mitra termasuk di dalamnya teknisi yang bertugas di lapangan dapat memiliki ilmu yang cukup guna menghandle berbagai case yang mungkin dapat terjadi pada perangkat.
Proses Training atau Pelatihan Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut
Sesi training Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut yang dilaksanakan di Hotel Pdjadjaran ini diikuti oleh kurang lebih sebanyak 26 orang. 25 orang di antaranya merupakan mitra Mertani termasuk di dalamnya adalah 3 orang teknisi yang ditraining secara intensif oleh tim Mertani, sedang 5 orang lainnya merupakan tim Mertani yang bertugas pada saat itu. Kegiatan training ini melalui serangkaian acara. Pertama, tim Mertani dan mitra mengikuti pembukaan terlebih dahulu. Setelahnya diikuti dengan sambutan yang diberikan oleh kedua belah pihak selama kurang lebih 10 menit. Dilanjutkan dengan satu orang dari tim Mertani melakukan laporan pekerjaan mengenai instalasi Alat Pngukur Tinggi Muka Air Tanah yang tengah dilakukan di lapangan. Laporan pekerjaan ini dilakukan dalam waktu 1 jam dengen penjelasan yang mendetail pada setiap poyeknya.
Tim Mertani Melakukan Bimbingan Teknis dengan Mitra
Selanjutnya, sekitar pada pukul 13.00 WIB, tim Mertani melakukan BimTek atau Bimbingan Teknis mengenai perangkat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut tersebut. Bimbingan Teknis ini dibagi menjadi dua sesi dengan kepentingan yang berbeda. Bimbingan Teknis yang pertama yang dilakukan bersama mitra ini mencangkup penjelasan secara teori mengenai bagian-bagian pada perangkat, mulai dari sensor-sensor yang terpasang, data logger, serta penjelasan secara mendetail mengenai cara kerja Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut tersebut. Bimbingan Teknis sesi pertama berhasil dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih 1 jam 30 menit.
Bimbingan Teknis sesi kedua baru dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB setelah sebelumnya tim Mertani melewati sesi short break atau jeda. Jika Bimbingan Teknis sesi pertama lebih mengacu pada segi teori, Bimbingan Teknis sesi kedua mengedepankan pada pelatihan praktik. Mitra ditunjukkan bagaimana merawat Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut serta bagaimana membaca data yang dihasilkan dari monitoring perangkat. Banyak aspek lain yang dijadikan topik pelatihan pada Bimbingan Teknis sesi kedua yang dibarengi sesi tanya jawab, sehingga sesi ini menghabiskan waktu selama 2 jam, Bimbingan Teknis sesi kedua berakhir pada pukul 17.00 WIB yang dilanjutkan dengan acara serah terima dari pihak Mertani kepada mitra. Serah terima Alat Pantau Tinggi Muka Air Tanah Gambut ini dilakukan dengan penandatanganan dokumen. Selanjutnya, tim Mertani pulang ke Yogyakarta pada Hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2024.
Melalui kegiatan training atau pelatihan ini, diharapkan ilmu yang dibutuhkan dapat terdistribusi dengan baik kepada mitra. Alat Pengkur Tinggi Muka Air Tanah ini nantinya akan membantu pemangku kepentingan dalam pengelolaan lahan gambut dan lingkungan sekitar menjadi lebih tertata dan tersetruktur. Data yang akurat berasal dari monitorig real-time dan continue dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan di masa kini maupun di masa mendatang. Seperti yang sudah disebutkan, sesi training dapat meningkatkan skill sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan. Selain itu, hal lain yang perlu disoroti adalah sinergi mitra dengan tim Mertani dapat terlihat jelas dalam mewujudkan visi misi lingkungan yang berkelanjutan. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : Merapi Tani Instrumen
Tiktok : mertaniofficial