Pencemaran air merupakan sebuah masalah lingkungan yang semakin meresahkan, terutama di era saat ini yang aktivitas industrinya semakin meningkat. Untuk memecahkan permasalahan ini, diperlukan adanya solusi yang efektif dan efisien untuk memantau kualitas air secara real-time. Salah satu solusinya adalah penggunaan Water Quality Monitoring System (WQMS) sebagai teknologi canggih yang mampu mendeteksi kualitas air secara akurat. Artikel ini akan membahas apa saja bahaya polutan yang ada di dalam air, macam-macam polutan yang mampu dideteksi oleh WQMS, serta bagaimana WQMS membantu mengendalikan pencemaran air.
Bahaya Polutan dalam Air
Polutan yang ada di dalam air sangat memengaruhi makhluk hidup dan ekosistem di sekitar. Berikut adalah beberapa dampak yang terjadi apabila terdapat polutan dalam air:
1. Kesehatan Manusia
Polutan yang masuk ke dalam air menyebabkan pencemaran dan berdampak tidak baik pada kesehatan manusia. Air yang terkontaminasi oleh virus, bakteri, dan parasit dapat menciptakan berbagai penyakit seperti kolera, diare, dan tifoid. Sementara air yang mengandung bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti kanker, gangguan sistem saraf, dan gangguan hormonal.
2. Ekosistem Air
Pencemaran yang terjadi akibat polutan yang masuk ke dalam air menyebabkan kerusakan pada ekosistem air yang menyebar luas dan ketidakseimbangan dalam rantai makanan. Ketika makhluk hidup terkena air yang tercemar, maka dapat menyebabkan penurunan populasi spesies tertentu, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan mengganggu siklus alami dalam ekosistem air. Misalnya kematian massal pada ikan yang diakibatkan pencemaran.
3. Hewan dan Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan yang hidup di dalam air juga dapat terkena pencemaran. Keracunan yang diakibatkan dari limbah, bahan kimia, dan pestisida pertanian dapat merusak ekosistem yang menjadi tempat hidup mereka. Selain itu, pencemaran air juga dapat menyebabkan kerusakan habitat yang mengancam kelangsungan hidup spesies-spesies tertentu.
4. Siklus Air dan Perubahan Iklim
Limbah industri dan pertanian yang mencemari dapat mengubah kualitas air dan mengganggu siklus air alami. Selain itu, pembuangan air panas dari industri dapat meningkatkan suhu air di lingkungan sekitar, yang dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem air dan mengubah pola cuaca lokal.
Macam Parameter yang Dapat Diukur Oleh WQMS
Water Quality Monitoring System (WQMS) adalah perangkat yang mampu dalam melakukan pemantauan kualitas air secara terus-menerus dan menganalisis berbagai parameter yang mempengaruhi kualitas air di wilayah tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan kualitas air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan lingkungannya tetap terjaga, serta mendeteksi perubahan pola tertentu dalam parameter kualitas air yang menandakan ancaman kesehatan manusia dan ekosistem perairan. Berikut beberapa macam parameter yang diukur WQMS:
1. Water pH
2. COD (Chemical Oxygen Demand)
3. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
4. TOC (Total Organic Carbon)
5. DOC (Dissolved Organic Carbon)
6. Water Optical Brighteners
7. DO (Dissolved Oxygen)
8. Ammonium
9. Nitrate
10. EC/Salinity/TDS
11. Water Pressure
12. Water ORP/REDOX
13. Water Turbudity
14. Chloride
15. Coliforms
16. Crude Oils
17. Trytophan
18. CDOM
19. Water Temperature
20. Refined Oil
WQMS Membantu Mengendalikan Pencemaran Air
WQMS sebagai sistem pemantauan kualitas air memiliki peran penting dalam upaya pengendalian pencemaran air melalui pendeteksian secara real-time. Sistem ini beroperasi dengan menggunakan sensor dengan berbagai parameter seperti pH, COD, TSS, NH3-N, DO, dan Debit. Dengan kemampuannya dalam mendeteksi secara akurat dan cepat, sistem ini memungkinkan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan pencegahan maupun perbaikan guna mengatasi potensi pencemaran sebelum dampaknya meluas. Selain itu, penerapan WQMS juga memberikan manfaat besar bagi sektor industri, pertanian, dan masyarakat secara luas. Industri dapat memastikan bahwa limbah yang dibuang dari industri tersebut sesuai dengan standar lingkungan, sementara sektor pertanian juga dapat mengoptimalkan penggunaan air irigasi yang bersih dan aman. Sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positifnya, karena kualitas air yang baik berkontribusi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Melalui adanya WQMS, pemantauan kualitas air menjadi lebih efisien dan akurat, yang memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat.
Pencemaran air merupakan isu serius yang memiliki dampak besar terhadap kesehatan manusia, ekosistem air, serta siklus air dan perubahan iklim. Untuk mengatasinya, diperlukan teknologi Water Quality Monitoring System (WQMS) sebagai solusi yang efektif dalam pemantauan kualitas air secara real-time. Dengan kemampuannya dalam mendeteksi berbagai parameter kontaminan, WQMS memungkinkan tindakan perbaikan dan pencegahan lebih cepat dan akurat. Penerapan pada sistem ini bermanfaat bagi lingkungan, sebagai pendukung sektor industri, pertanian, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dan pertanian dengan cara mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : Merapi Tani Instrumen
Tiktok : mertaniofficial
Sumber :
Comments