Pertanian adalah salah satu kegiatan yang memerlukan campur tangan manusia (pada tumbuhan asli maupun daur hidup tumbuhan) untuk mengelola lahan atau tanah dengan tanaman yang dapat menghasilkan sesuatu yang bisa dipanen. Peran dari pertanian ini yaitu memproduksi kebutuhan pangan yang dibutuhkan oleh manusia. Seiring berjalannya waktu, populasi manusia di bumi ini semakin bertambah atau meningkat. Oleh karena itu, maka kegiatan pertanian harus dilaksanakan dengan berkelanjutan.
Dalam menjalankan kegiatan pertanian, salah satu teknik yang sering kali dilakukan adalah pemupukan. Upaya dari pemupukan ini memiliki tujuan untuk membenahi kondisi tanah dan meningkatkan kesuburan tanah sehingga nantinya dapat mempertinggi unsur hara yang diserap tanaman dari segi fisik, kimia, dan bilogi. Namun, hasil akhir yang diharapkan dari proses pemupukan yaitu tanaman budidaya dapat tumbuh dan menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal. Pemilihan bahan pupuk yang diaplikasikan ke tanaman budidaya harus memiliki unsur hara yang lengkap dan juga unsur antibiotik. Kemudian pengaplikasian pupuk tidak boleh hanya sekedar melihat hasil sesaat saja, melainkan hasil jangka panjang agar kegiatan pertanian akan terus dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Namun, sangat disayangkan karena masih banyak kesalahan dalam penggunaan dan pemeliharaan pupuk sehingga dapat menimbulkan kerugian.
Permasalahan lahan pertanian yang dapat terjadi salah satunya adalah penurunan kadar bahan organik tanah atau terjadinya defisiensi unsur hara. Penurunan dan defisit hara dapat terjadi akibat unsur hara yang diberikan ke tanah lebih sedikit dibandingkan dengan hilangnya unsur hara pada tanah. Kehilangan unsur hara yang terkandung dalam tanah dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut merupakan faktor yang dapat menyebabkan ketersediaan nutrisi dalam tanah hilang atau berkurang.
Leaching (Pencucian)
Pencucian atau leaching memiliki pengertian sebagai proses kehilangan unsur hara pada tanah yang disebabkan karena adanya pergerakan air tanah. Proses pencucian hara ini dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah hujan, jenis pupuk dan kelarutannya, sifat fisik dan kimia tanah, faktor tanaman, dan lain sebagainya. Pada umumnya, proses kehilangan unsur hara akibat pencucian dapat terjadi pada saat musim penghujan atau dengan curah hujan yang tinggi. Untuk meminimalisir terjadinya pencucian hara akibat hujan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti memperhatikan 5T, menggunakan pupuk yang bersifat slow release, dan mengganti unsur hara yang hilang. Pemupukan yang memperhatikan 5T atau tepat jenis, tepat dosis, tepat cara dan tepat tempat perlu dilakukan karena agar dapat menyesuaikan penggunaan pupuk yang tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan. Kemudian yang dimaksud dengan pupuk yang bersifat slow release adalah pupuk yang dapat melepaskan unsur hara secara sedikit demi sedikit atau perlahan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Cara terakhir yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya defisiensi hara akibat leaching adalah mengganti unsur hara yang hilang dengan unsur hara yang baru menggunakan pupuk kandanng, kompos dan bahan organik lainnya. Tujuannya adalah untuk mempertahankan keberlanjutan kesuburan tanah.
Volatilisasi (Penguapan)
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan defisiensi unsur hara adalah penguapan. Pada umumnya kehilangan unsur hara akibat penguapan ini dapat terjadi pada daerah yang memiliki temperatur tinggi, kelembapan rendah, seperti tanah sawah, rawa lebak,dan pasang surut. Selain itu, proses penguapan ini juga rentan atau sering terjadi pada kondisi lahan yang mengandung kapur dan kapasitas pertukaran rendah. Defisiensi hara melalui proses penguapan ini terjadi dalam bentuk gas. Sebagai contoh, unsur hara nitrogen (N) akan berubah menjadi bentuk NH3 atau N2. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya defisiensi hara akibat penguapan adalah dengan memperhatikan waktu pengaplikasian dan jenis pupuk yang tepat. Waktu pengaplikasian sangat penting untuk diperhatikan karena pada dasarnya pupuk akan cepat menguap akibat terpapar cahaya matahari secara langsung. Cara lain yang dapat diterapkan untuk meminimalisir defisiensi hara akibat penguapan adalah dengan menggunakan pupuk kandang yang teknik pengaplikasiannya dibenamkan ke dalam tanah. Tujuan lain dari dilakukannya teknik pengaplikasian dengan cara dibenamkan adalah karena agar tidak terkena cahaya matahari secara langsung.
Erosi
Erosi atau peristiwa pindahnya tanah dari suatu tempat ke tempat lainnya adalah suatu bencana besar bagi kesuburah lahan budidaya. Terjadinya erosi pada suatu lahan dapat disebabkan karena adanya aliran permukaan atau dapat disebut juga dengan run off. Akibatnya, lapisan permukaan tanah yang mengandung bahan organik hanyut terbawa aliran air. Langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya defisiensi hara akibat erosi adalah dengan menghambat laju aliran permukaan melalui pembuatan terasering. Cara lain yang dapat diterapkan adalah dengan meminimalisir dilakukannya pengolahan lahan atau dapat disebut dengan minimum tillage. Minimum tillage itu sendiri memiliki definisi sebagai pengolahan lahan yang hanya dilakukan pada tempat tertentu saja yaitu tempat yang akan ditanamani tanaman budidaya. Adapun penerapan minimum tillage ini dilakukan agar meminimalisir terjadinya pembukaan lahan akibat alat pengolah tanah. Karena apabila lahan yang terbuka semakin banyakm maka akan semakin mempermudah aliran permukaan (run off). Tidak hanya itu, langkah lainnya yang dapat diterapkan yaitu dengan penggunaan mulsa organik maupun mulsa anorganik. Manfaat dari penggunaan mulsa ini adalah agar tanah yang dijadikan sebagai media tanam tidak akan terkena secara langsung oleh air hujan yang dapat mengakibatkan tanah terangkut ke tempat lain.
Demikianlah informasi mengenai upaya mempertahankan ketersediaan nutrisi dalam jangka panjang. Melalui strategi pemeliharaan pupuk yang tepat, maka petani dan praktisi pertanian dapat meningkatkan produktivitas tanaman, menjaga keseimbangan ekosistem, dan mengurangi dampak negatif lingkungan. Apabila anda ingin mengetahui informasi lainnya mengenai perkebunan dan pertanian, anda dapat mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
keren banyak
keren abis