Indonesia adalah salah satu negara yang setiap tahunnya berpotensi untuk mengalami kenaikan jumlah penduduk. Tingginya populasi penduduk di Indonesia nantinya akan berkaitan dengan semakin meningkatnya kebutuhan produksi pangan. Namun sangat disayangkan karena tingginya kebutuhan pangan ini tidak selalu diikuti oleh peningkatan hasil produksi pangan dari komoditas pertanian. Hal ini dapat disebabkan karena penerapan teknik budidaya dan teknik produksi yang kurang maksimal dilakukan. Salah satu teknik budidaya atau teknik produksi yang sering kali berpotensi mengalami kesalahan saat penerapannya adalah pemupukan. Pemupukan itu sendiri merupakan salah satu teknik produksi yang umum dilakukan oleh para petani untuk mendongkrak pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga dapat meningkatkan keutungan yang besar. Melalui pemupukan, nantinya tanaman akan mendapatkan berbagai macam unsur hara makro dan mikro serta bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman.
Kesalahan dalam teknik pemupukan yang sering dilakukan adalah karena para petani tidak menerapkan prinsip 5T. Di mana prinsip 5T itu sendiri merupakan teknik pemupukan yang dilakukan dengan memperhatikan waktu, lokasi, cara, dosis, dan jenis pemupukan. Pada prinsip tepat dosis dan tepat jenis nantinya dapat menghasilkan teknik pemupukan yang berimbang. Pemupukan berimbang itu sendiri memiliki pengertian sebagai proses pemberian pupuk atau zat hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemberian pupuk, meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan kesuburan tanah, serta meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Berdasarkan hal ini maka sangat perlu dilakukannya pemupukan berimbang dengan memperhatikan jenis dan dosis pupuk yang sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.
Dalam melakukan penerapan pemupukan berimbang harus dilakukan analisis tanah terlebih dahulu. Tujuan dari analisis tanah adalah untuk mengetahui sifat tanah yang akan dijadikan sebagai media tanam tanaman budidaya. Sifat tanah dapat dibagi berdasarkan 3 macam. Sifat tersebut meliputi sifat biologi, sifat fisika, dan sifat kimia. Pada penerapan pemupukan berimbang, sifat tanah yang paling utama untuk diketahui ialah sifat kimia tanah. Adapun tujuan dari mengetahui sifat kimia tanah adalah untuk mengetahui kadar hara yang terkandung pada tanah sehingga dapat menentukan penggunaan pupuk sesuai dengan dosis dan jenis yang dibutuhkan.
Apabila telah melakukan analisis tanah, langkah selanjutnya dalam melakukan pemupukan berimbang yaitu mengetahui unsur hara esensial tanaman. Unsur hara esensial memiliki definisi sebagai unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dalam melakukan perkembangan atau pertumbuhannya. Namun perlu diketahui bahwa setiap tanaman memerlukan unsur hara yang berbeda sehingga penanganannya tidak dapat disamakan. Tanaman yang unsur esensialnya tidak terpenuhi, pada umumnya akan mengalami beberapa gejala yang menunjukkan bahwa tanaman kekurangan unsur tersebut dan pada nantinya dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Berdasarkan dari jumlah dosis yang dibutuhkan, unsur hara dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar. Berbanding dengan hal tersebut, unsur hara mikro hanya dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil. Adapun unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu meliputi N, P, K, C, H, O, S, Ca, dan MG. Sedangkan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang sedikit yaitu Mn, Cu, Zn, Mo, dan Cl. Dari 16 unsur yang telah disebutkan, baik dari unsur hara makro maupun mikro, unsur utama yang sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang besar yaitu N, P, dan K. Berikut merupakan fungsi dan manfaat dari 3 unsur utama yang dibutuhkan oleh tanaman dan juga gejalanya apabila unsur tersebut tidak memenuhi kebutuhan tanaman.
Unsur N ( Nitrogen)
Unsur N atau nitrogen dapat ditemukan pada beberapa sumber seperti bahan organik, mineral tanah dan penambahan dari pupuk organik. Unsur N atau Nitrogen ini memiliki fungsi untuk menyusun asam amino yang merupakan senyawa penyusun protein, asam nukleat, nukleotida, dan kliriful pada tanaman. Adapun manfaat yang diberikan oleh unsur N atau Nitrogen untuk tanaman adalah sebagai berikut:
Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, dan jumlah cabang)
Menambah zat hijau daun
Menambah kandungan protein pada hasil panen tanaman.
Dibandingkan dengan unsur hara lainnya, unsur N atau Nitrogen merupakan unsur yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini menyebabkan 1-5% dari berat tubuh tanaman disusun oleh unsur hara Nitrogen. Adapun unsur N yang diserap oleh tanaman ini pada umumnya berbentuk ion ammonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Tanaman yang unsur Nitrogennya tidak terpenuhi biasanya mengalami beberapa gejala seperti adanya perubahan warna ujung daun dan melebar menuju lintang daun menjadi berwarna kuning.
Unsur P (Phosphor)
Unsur hara makro primer lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak untuk mendukung proses pertumbuhan dan berproduksi adalah unsur P. Unsur P yang dapat ditemukan di dalam tanah ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion H2PO4-. Apabila dibandingkan dengan unsur primer lainnya yaitu N dan K, unsur ini memiliki konsentrasi yang lebih rendah yaitu 0,1-0,5%. Adapun fungsi dari unsur P yaitu untuk penyimpan dan penyaluran energi dalam mendukung seluruh proses metabolisme tanaman. Berdasarkan hal tersebut maka unsur P memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
Membentuk sistem perakaran yang baik sehingga dapat juga menunjang pertumbuhan akar.
Mendukung pertumbuhan jaringan tanaman sehingga dapat membentuk titik tumbuh tanaman
Mempercepat perkembangan tanaman mulai dari pembentukan bunga dan pematangan buat atau biji
Menstabilkan dinding sel tanaman sehingga dapat meminimalisir terjadinya permasalahan yang diakibatkan dari serangan hama penyakit
Tanaman yang kekurangan unsur hara P akan menunjukan beberapa gejala berbeda dengan tanaman normal. Gejala tersebut seperti timbulnya warna ungu kemerahan di pinggir daun mulai dari ujung daun hingga panggal daun. Adapun gejala ini akan lebih nampak pada bagian bawah daun.
Unsur K (Kalium)
Unsur makro primer lainnya yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak adalah unsur hara K. Unsur hara K atau kalium ini dapat ditemukan di dalam tanah dan akan diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Pada jaringan tanaman, unsur K yang terkandung adalah sekitar 0,5-6% dari berat kering tanaman. Sama seperti unsur hara lainnya yang dibutuhkan tanaman, tentunya unsur K juga memiliki pengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut merupakan manfaat yang dibutuhkan dari unsur K atau kalium untuk tanaman.
Meningkatkan aktivitas enzim atau dapat pula disebut dengan aktivarot enzim
Membantu dalam proses penyerapan air dan unsur hara dalam tanah
Mengangkut hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman.
Tanaman yang kekurungan unsur hara akan mengalami beberapa gejala. Gejala tersebut seperti daun yang bewarna kuning, pinggir daun akan terlihat seperti terbakar atau berwarna xoklar, dan pada umumnya warna daun akan berubah menjadi berwarna kuning membentuk huruf V. Adapun sama seperti dengan gejala yang ditimbulkan dari kekurangan unsur hara P, gejala kekurangan usnur K juga akan nampak pada bagian bawah daun.
Demikianlah informasi mengenai gejala yang ditimbulkan apabila kekurangan unsur hara makro primer, berdasarkan hal ini maka sangat perlu untuk memperhatikan kebutuhan unsur hara untuk tanaman. Namun penyediaan unsur hara ini tentunya juga harus memperhatikan dosis dan jenis pupuk yang sesuai agar proses pemupukan terlaksana secara efisien. Pemberian pupuk yang dilakukan secara berlebihan tentunya dapat menyebabkan permasalahan lain yang berdampak pada kesehatan tanah. Apabila anda ingin mengetahui informasi lainnya mengenai perkebunan dan pertanian, anda dapat mengunjungi kami di:
Website: mertani.co.id
YouTube: mertani official
Instagram: @mertani_indonesia
Linkedin : PT Mertani
Tiktok : mertaniofficial
Sumber:
#AplikasiPupuk #StrategiPemupukan #PemupukanBerimbang #KesuburanTanah #PerawatanTanaman #HasilPanenMaksimal #PertanianBerkelanjutan #Agronomi #AnalisisTanah
Wah good🤗