top of page
nadilacahyani2putr

Teknik Aplikasi Pupuk yang Efektif untuk Meningkatkan Efisiensi Penyerapan Nutrisi oleh Tanaman


https://blogs.worldbank.org/opendata/fertilizer-prices-expected-remain-higher-longer
Gambar 1. (Sumber: World Bank)

Proses pemupukan memiliki peranan penting untuk tanaman, khususnya dalam hal proses metabolisme dan peningkatan kesehatan tanaman. Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah dengan tujuan untuk memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik kimia, fisik, maupun biologis. Pupuk dapat dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan unsur haranya yaitu pupuk makro dan mikro. Pupuk makro adalah pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Sedangkan pupuk mikro adalah pupuk yang dibutuhkan dalam jumlah yang kecil. Namun ada pula yang menggabungkan kedua pupuk sehingga dinamakan pupuk campuran. Pada pupuk campuran ini tentunya terdapat unsur mikro dan makro di dalamnya.

Dalam melakukan pengaplikasian pupuk, tentunya harus memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya adalah harus tepat dalam menentukan metode aplikasi yang digunakan. Tujuan dari penentuan tenkik pengaplikasian pupuk yang tepat adalah agar meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi dari pupuk ke tanaman. Adapun metode pengaplikasian pupuk dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui akar dan daun tergantung dari karakteristik tanaman itu sendiri. Kemudian pengaplikasian pupuk ini juga harus memperhatikan jenis dari bentuk pupuk apakah granular, tepung, ataupun cair. Tentunya berdasarkan hal tersebut maka cara pengaplikasian pupuk pada suatu tanaman tidak dapat disamakan dengan tanaman lainnya. Untuk itu, berikut merupakan beberapa teknik pengaplikasian pupuk yang dapat diterapkan:


Pemupukan Melalui Akar Tanaman


https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/agri-sarana/10949-Tingkatkan-Penggunaan-Pupuk-Organik-Kementan-Bangun-UPPO-di-BPP
Gambar 2. (Sumber: Tabloid Sinartani)

Pemupukan melalui akar tanaman dapat dilakukan melalui beberapa teknik pengaplikasian. Berikut merupakan teknik pengaplikasian yang dapat digunakan untuk melakukan pemupukan melalui akar tanaman.


1. Broadcasting (Penaburan)

Pengaplikasian pupuk dengan cara ditaburkan atau disebar ini dapat dilakukan secara basal application dan top dressing. Dimana basal application itu sendiri merupakan penaburan pupuk di permukaan tanah secara merata. Sedangkan yang dimaksud dengan top dressing adalah penaburan pupuk di permukaan dengan jarak yang dekat. Pengaplikasian secara top dressing ini pada umumnya dapat diaplikasikan pada komoditas padi.

Pengaplikasian pupuk melalui broadcasting ini memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dari aplikasi pupuk secara broadcasting ini adalah mudah dilakukan sehingga lebih hemat waktu dan tenaga kerja. Sedangkan kelemahan yang terdapat pada pengaplikasian ini adalah memiliki efisiensi yang rendah akibat adanya pergerakan pupuk dan berpotensi terjadinya penguapan sehingga hara yang diserap oleh tanaman relatif sedikit. Kelemahan lainnya yang dapat diakibatkan dari proses pengaplikasian pupuk ini adalah berpotensi menumbuhkan gulma.


2. Larikan atau Barisan (Ring Placement)

Maksud dari pengaplikasian pupuk dengan cara ring placement yaitu pupuk diberikan di dalam tanah atau lebih tepatnya di antara larikan ranaman yang kemudian ditutup kembali dengan tanah. Pada umumnya, pengaplikasian pupuk dengan cara ini dapat dilakukan apabila tanaman dibudidayakan pada kondisi yang memiliki karakteristik tertentu seperti kesuburan tanah rendah, jarak tanaman tidak rapat atau cukup jarang, pupuk yang digunakan relatif sedikit, perkembangan akar tanaman yang sedikit.

Sama seperti teknik pengaplikasian dengan cara penaburan, teknik pengaplikasian pupuk ini juga memiliki beberaa keutungan dan kelebiham. Keuntungan dari teknik ini adalah tanaman akan lebih mudah mendapatkan unsur hara yang dibutuhkan dan dapat meminimalisisr terjadinya kehilangan unsur hara dari pupuk yang diaplikasikan. Sedangkan kelemahan dari teknik aplikasi pupuk larikan atau barisan ini adalah pupuk yang disebar menjadi tidak rata.


3. Ditempatkan dalam Lubang (Spot Placement)

Teknik pengaplikasian spot placement adalah teknik yang dilakukan dengan cara membuat lubang sedalam 5-10 cm dan membenamkan pupuk tersebut menggunakan tanah. Adapun pengaplikasian dengan cara ini dapat dilakukan apabila jarak tanam antar tanaman yang dibudidayakan cukup lebar. Salah satu komoditas tanaman yang biasa menggunakan teknik pengaplikasian pupuk spot placement ini adalah tanaman jagung. Adapun keuntungan dari pemberian pupuk melalui teknik pengaplikasian spot placenment ini antara lain pupuk yang diberikan tidak mudah menguap dan dekat dengan akar tanaman. Sedangkan kelemahan dari teknik ini adalah memerluka wakktu pengaplikasian yang lama.


Pemupukan Melalui Daun Tanaman

https://tanesia.id/aplikasi-poc-waktu-dan-cara-penggunaan-pupuk-organik-cair/
Gambar 3. (Sumber: Tanesia.id)

Pemupukan melalui daun tanaman dapat disebut juga dengan foliar application. Adapun teknik yang dapat digunakan atau diterapkan pada pemupukan melalui daun ini adalah dengan menggunakan teknik spraying atau penyemprotan. Tahapan pertama yang dilakukan pada teknik ini adalah dengan malarutkan pupuk ke dalam air dan disemprotkan langsung ke tanaman menggunakan bantuan alat yang bernama hand sprayer. Dalam melakukan teknik ini ada beberapa hal yang perlu diperhatian seperti:


  1. Konsentrasi pupuk yang digunakan harus sangat rendah atau sama dengan petunjuk yang diberikan di kemasan produk pupuk. Tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya keracunan pada petani yang melakukan penyemprotan.

  2. Penyemprotan dilakukan pada bagian daun yang menghadap ke bawah agar tepat sasaran ke mulut daun (stomata)

  3. Penyemprotan dilakukan saat pagi atau sore hari agar tidak terkena teriknya matahari secara langsung.

  4. Penyemprotan tidak boleh dilakukan saat terjadinya hujan untuk meminimalisir pupuk daun hilang terbawa oleh air hujan.


Demikianlah penjelasan mengenai teknik pengaplikasian pupuk pada tanaman. Pemilihan antara pengaplikasian melalui akar maupun akar tanaman dapat disesuaikan pada kebutuhan nutrisi tanaman, tingkat kekurangan nutrisi, dan kondisi pertumbuhan secara keseluruhan. Kombinasi penggunaan kedua jenis pupuk ini secara bijak dapat membantu dalam mencapai pertumbuhan dan hasil panen yang optimal. Namun perlu diingat bahwa sangat penting untuk selalu mengikuti petunjukan penggunaan yang diberikan oleh produsen atau berkonsultasi dengan ahli pertanian agar dapat menenukan teknik pengaplikasian pupuk yang paling tepat. Apabila anda ingin mengetahui informasi lainnya mengenai perkebunan dan pertanian, anda dapat mengunjungi kami di:


Website: mertani.co.id

Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : PT Mertani


Sumber:




1,354 views1 comment

1 Comment


Restu Setiawan
Restu Setiawan
Jul 17, 2023

bermanfaat tpi kya ada yg kurang


Like
WhatsApp
bottom of page