top of page
Writer's pictureIshmah Nurhidayati

Urban farming: Tren Budidaya Pertanian di Kawasan Perkotaan


urban farming
Sumber : pexels.com

Dalam era modern yang serba sibuk ini, tren budidaya pertanian di kawasan perkotaan atau yang lebih dikenal dengan sebutan urban farming semakin mendapatkan perhatian dan popularitas yang tinggi. Urban farming adalah praktik bercocok tanam yang dilakukan di tengah kota, di mana lahan yang terbatas tidak menjadi penghalang bagi para pelaku pertanian untuk menanam tanaman dan memanen hasil panen.

Tren ini semakin meningkat karena berbagai keuntungan yang ditawarkannya termasuk dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.


Keuntungan Urban Farming

urban farming dapat meningkatkan ketahanan pangan
sumber : pexels.com

Kepopuleran budidaya pertanian di kawasan perkotaan tentu bukan tanpa alasan. Terdapat beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan melalui budidaya pertanian jenis ini, di antaranya yaitu:


1. Mengurangi Jarak Makanan dan Jejak Karbon

Dengan menanam dan memanen tanaman di kawasan perkotaan, jarak tempuh yang harus ditempuh oleh produk pertanian dari ladang ke meja konsumen dapat diminimalisir. Hal ini mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan seperti emisi karbon akibat transportasi panjang. Selain itu, urban farming juga mengurangi penggunaan kemasan plastik yang berlebihan, sehingga mampu mengurangi limbah sampah plastik yang mencemari lingkungan.


2. Pemanfaatan Ruang Kosong

Kawasan perkotaan biasanya memiliki ruang yang terbengkalai dan tidak termanfaatkan sepenuhnya. Dengan melakukan budidaya pertanian di perkotaan, lahan-lahan kosong seperti atap gedung, halaman sekolah, dan area terbuka lainnya dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Hal ini menciptakan pemanfaatan ganda dari lahan yang sebelumnya tidak produktif, sehingga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis bagi kota tersebut.


3. Pembangunan Komunitas dan Kohesi Sosial

Urban farming memiliki potensi untuk memperkuat hubungan antara warga kota dan komunitas lokal. Kegiatan menanam dan merawat tanaman bersama-sama dapat membangun rasa kebersamaan dan saling peduli antar sesama. Selain itu, keberadaan kebun-kebun perkotaan juga menjadi tempat interaksi sosial yang positif dan mengurangi tingkat kesepian di tengah kesibukan perkotaan.


4. Meningkatkan Ketahanan Pangan

Dengan semakin meningkatnya populasi di perkotaan, masalah ketahanan pangan menjadi semakin penting. Urban farming dapat berperan dalam mengurangi ketergantungan kota terhadap pasokan pangan dari luar kota atau bahkan luar negeri. Ketika bencana alam atau krisis ekonomi terjadi, keberadaan pertanian perkotaan dapat menjadi sumber pangan lokal yang andal dan dapat diandalkan.


Jenis-jenis Urban Farming

hidroponik merupakan salah satu jenis urban farming
Sumber : pexels.com

Berbagai keuntungan yang dihadirkan oleh pertanian di kawasan perkotaan menarik sebagian orang untuk mulai menerapkannya di lingkungan mereka. Nah jika Anda merupakan salah satunya, berikut beberapa jenis pertanian perkotaan yang bisa anda coba.


1. Rooftop Gardening

Rooftop Gardening salah satu bentuk urban farming yang populer. Atap gedung-gedung yang tidak dimanfaatkan dapat diubah menjadi kebun dengan menanam berbagai jenis tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Selain menyediakan ruang hijau, kebun atap juga membantu mengurangi suhu di dalam gedung, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendinginan.


2. Vertical Farming

Vertical farming adalah metode bercocok tanam dengan memanfaatkan ruang vertikal. Pertanian vertikal biasanya dilakukan di dalam ruangan dengan menggunakan rak-rak bertingkat untuk menanam tanaman.

Teknologi ini memungkinkan petani untuk memaksimalkan penggunaan lahan dengan menanam banyak tanaman dalam ruang yang terbatas. Selain itu, penggunaan teknologi canggih dalam vertical farming memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap lingkungan tanaman, seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan.


3. Komunitas Pertanian Kota

Kebun-kebun komunitas merupakan inisiatif yang melibatkan partisipasi aktif dari warga kota dalam menanam dan merawat tanaman. Kebun-kebun ini biasanya dikelola bersama oleh sekelompok warga yang memiliki minat dan tujuan yang sama dalam membangun kebun di kawasan perkotaan. Community gardens bukan hanya tempat untuk menanam tanaman, tetapi juga menjadi tempat berkumpul dan berbagi pengetahuan antar anggota komunitas.


4. Hidroponik dan Aquaponik

Hidroponik dan aquaponik adalah metode bertanam tanpa menggunakan tanah. Pada sistem hidroponik, tanaman ditanam di dalam air yang mengandung nutrisi, sedangkan aquaponik mengkombinasikan budidaya ikan dengan sistem hidroponik. Sistem ini memungkinkan produksi tanaman yang lebih efisien dan ramah lingkungan, karena mengurangi penggunaan air dan pupuk secara signifikan.


Tips Memulai Pertanian Perkotaan

urban farming
Sumber :unsplash.com

Membangun kebun di tengah kota bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan persiapan yang baik, Anda dapat berhasil memulai proyek pertanian perkotaan Anda sendiri. Sebelum memulai, tentukan area yang akan Anda manfaatkan untuk bercocok tanam. Selain itu, pertimbangkan cahaya matahari yang tersedia, akses air, dan potensi kendala lingkungan lainnya.

Setelah itu, pilihlah tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat Anda tinggal. Pertimbangkan faktor seperti iklim, suhu, dan kelembapan. Pastikan juga Anda memahami peraturan dan izin yang berlaku untuk urban farming di kota Anda. Hal ini dapat menghindarkan Anda dari masalah hukum di masa depan. Jangan lupa untuk menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan, seperti daur ulang limbah organik, penggunaan pupuk organik, dan pengendalian hama alami.


Tantangan yang Dihadapi Urban Farming

contoh urban farming
Sumber : unsplash

Meskipun pertanian perkotaan menawarkan banyak manfaat, tantangan yang harus dihadapi juga tidak sedikit. Beberapa tantangan utama termasuk:

  • Keterbatasan Ruang dan Ketersediaan Lahan : Lahan yang terbatas menjadi hambatan utama dalam penerapan tren budidaya ini. Keterbatasan lahan dapat membatasi jumlah tanaman yang dapat ditanam dan berpotensi mengurangi produktivitas.

  • Potensi Kontaminasi dan Polusi : Kawasan perkotaan cenderung memiliki risiko tinggi terhadap polusi dan kontaminasi, seperti polusi udara, tanah, dan air. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hasil panen dan mengancam kesehatan manusia.

  • Kurangnya Pengetahuan dan Pengalaman : Urban farming memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus dalam mengelola pertanian di lingkungan perkotaan. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dapat menghambat keberhasilan proyek budidaya jenis ini.

  • Investasi Awal dan Tantangan Keuangan : Memulai proyek pertanian di kawasan perkotaan memerlukan investasi awal yang cukup besar, seperti infrastruktur dan peralatan. Sementara itu, belum ada jaminan bahwa proyek tersebut akan menghasilkan pendapatan yang segera.

Dampak Pertanian Perkotaan Terhadap Lingkungan

Pertanian di wilayah perkotaan
Sumber pexels

Urban farming berperan penting dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan perkotaan. Salah satu dampak positifnya adalah mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan mengurangi jarak tempuh produk pertanian, urban farming dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari transportasi.

Kedua, pertanian perkotaan bisa membantu meningkatkan keanekaragaman hayati di daerah perkotaan. Kehadiran kebun-kebun perkotaan menciptakan habitat bagi beragam satwa liar dan serangga, yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati di kawasan perkotaan.

Kebun dan tanaman hijau di kawasan perkotaan juga dapat membantu menurunkan suhu permukaan kota, yang membantu mengatasi fenomena "urban heat island" yang menyebabkan kota menjadi lebih panas dari wilayah sekitarnya.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan perlunya pelestarian lingkungan, pertanian perkotaan menjadi tren yang semakin relevan di kawasan perkotaan. Melalui pengubahan lahan-lahan terbengkalai menjadi kebun-kebun subur, urban farming berperan dalam menghadirkan solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi oleh perkotaan modern.

Selain memberikan manfaat ekonomi, keberadaan kebun-kebun perkotaan juga mampu meningkatkan interaksi sosial dan kualitas hidup warga kota. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami di:


Instagram: @mertani_indonesia

Linkedin : PT Mertani


Sumber :



359 views0 comments

Comments


WhatsApp
bottom of page